Page 21 - Isolasi Pemurnian dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavanoid
P. 21

pada dinding bejana hingga hampir mencapai puncak bejana. Bejana ditutup dengan
                           penutup kaca atau lainnya dan biarkan selama beberapa menit untuk menaiki kertas

                           saring dan menjenuhi ruang udara bejana. Kegagalan dalam penjenuhan bejana akan

                           menghasilkan pemisahan yang buruk dan hasil yang tidak reprodusibel.
                          Pelat KLT kemudian diletakkan di dalam bejana sedemikian rupa sehingga spot

                           sampel tidak mengenai permukaan eluen di dalam bejana, kemudian bejana ditutup.
                           Pelarut akan mendaki pelat berdasarkan gaya kapilaritas, bertemu dengan campuran

                           sampel dan membawanya naik mendaki pelat (mengelusi sampel). Pelat harus

                           dikeluarkan dari dalam bejana sebelum pelarut menyentuh bagian atas dari fasa diam
                           (meneruskan elusi hingga atas akan menghasilkan hasil yang menyesatkan), kemudian

                           dikeringkan.
                           Oleh karena senyawa yang berbeda akan menempuh jarak yang berbeda pada fasa

                     diam, maka kromatografi dapat digunakan sebagai suatu teknik isolasi. Senyawa yang
                     terpisah masing-masing memiliki luas area yang spesifik pada pelat, dan dapat dikerok,

                     kemudian dilarutkan dalam pelarut untuk memisahkannya dari fasa diam untuk digunakan

                     dalam analisis lanjutan. Sebagai contoh ekstrak hijau daun (misal bayam) dalam 7 tahapan
                     pengembangan, karoten terelusi dengan cepat dan hanya tampak hingga tahap 2. Klorofil A

                     dan B menempuh separuh jalan, dan lutein adalah senyawa pertama yang berwarna kuning.
                     Setelah kromatografi selesai, karoten dapat dikerok dari pelat, dilarutkan dalam suatu pelarut

                     dan dilakukan uji spektrofotometri untuk menentukan panjang gelombang absorpsinya.

                     3.3.3 Kromatografi cair kinerja tinggi

                           Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) merupakan modernisasi dari kromatografi
                     kolom dimana peralatannya dalam bentuk elektronik atau instrumentasi. Sesuai namanya,

                     prinsip HPLC menggunakan prinsip kromatografi untuk mengukur sampel. Dalam

                     kromatografi, analisis dilakukan dengan cara memisahkan molekul berdasarkan perbedaan
                     struktur ataupun komposisinya.

                           Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan kepolarannya, alatnya
                     terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang

                     paling membedakan HPLC dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan
                     tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan







              Isolasi Pemurnian dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavanoid                                             21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26