Page 235 - Komunikasi Pendidikan
P. 235

bersifat  apologis,  seperti  banyaknya  jam  mengajar,


                        keterlibatan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan,


                        menjadi       pejahar       struktural,       minimnya        penghargaan,

                        kesejahteraan  yang  belum  memadai,  dan  berbagai  alasan


                        lainnya. Kondisi ini dipengaruhi dengan adanya perilaku tidak

                        jujur  sebagian  kecil  dosen  dengan  melakukan  plagiat.  Di


                        Indonesia,  kasus  plagiasi  oleh  dosen  dalam  berbagai


                        bentuknya,  baik  dalam  karya  akademus  untuk  kepentingan


                        kenaikan pangkat atau kepentingan lainnya.

                               Kasus  yang  cukup  menghebohkan  adalah  plagiasi  yang


                        dilakukan oleh seorang guru besar dari sebuah universitas di

                        Bandung,  Prof  AABP,  pada  awal  tahun  2010.  Ia  menjiplak


                        artikel  dari  sebuah  jurnal  di  luar  negeri  yang  kemudian


                        “diolah”  menjadi  artikel  dan  dimuat  di  sebuah  koran  besar

                        Jakarta. Perilaku plagiat tampaknya semakin mewabah. Tidak


                        hanya di kalangan dosen, tetapi juga di kalangan mahasiswa.


                        Tugas-tugas  akhir,  seperti  skripsi,  tesis,  dan  bahkan

                        disertasi, ditengatai semakin lekat dengan tindakan plagiat.


                        Sayangnya,  tidak  pernah  ada  penanganan  serius  untuk


                        memutus mata rantai perilaku yang mencoreng dunia akademis

                        ini. Bahkan ada kecenderungan untuk melupakan begitu saja


                        kejadian demi kejadian yang sempat terekspos media.
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240