Page 116 - UKBM-B. Indonesia-smt 3-dikonversi_Neat
P. 116
BIN – 3.9/ 4.9/ 3 / 1.1
Yah, kau begitu hebat, Randy…desisnya.
Tanpa disadari kopi panasnya tumpah tersenggol belasan kertas. Dan ia terbangun.
“JOKO…!!!!!! tangi le! Wis awan! Ijik turu! Saban sore koyo ngene cah gerang??!!! Ayo,
pakani pithikmu dhisik! Ra pakani, ra enthuk madang, ndang!!!!”
Lelaki muda berstelan kaos oblong bercelana pendek lusuh selutut
terbangun dari mimpinya. Bangun terduduk, seakan kilatan petir baru saja
menyambar di telinganya. Apa gerangan? Tubuhnya basah tersiram air ember yang
dibawa seorang wanita paruh baya yang tak lain ibunya sendiri.
“Le..le…wis awan, nglilir bae kerjaane, opo sing mbok impike ha?? Rewang wae rung
pener…..Ndang, ewangi bapakmu…!!!”
Lelaki itu mengerjapkan mata sekali dua kali, mengacak rambutnya,
memukul kedua pipinya. Di mana tadi? Mana baju kebanggaanku? Di mana
singgasana putarku? Mana Na omiku? Mana data presentase yang menggiurkan itu?
Mana gedung bertingkat itu? Di mana?
Sesaat masuk seorang lelaki tua berpeluh keringat. Bapak.
“Le..le…senengane lho ngimpi, ngelilir kok untung-rugi, wis wayahmu nek kowe re
wang tenanan…ndang raup-raup, menyang sawah, ngewangi lik Dul…”
Hening. Seakan oksigen lenyap sesaat. Satu-dua, lantas ia hempaskan dirinya lagi di
atas dipan satu-satunya di rumah berdinding rotan itu.
“Lhale, lha kok balek mapan maneh, he!….cah gerang gaweyane ra turu bae…tangi-
tangi…”
Selagi bapaknya membangunkan anak sulungnya sendiri. Lelaki muda itu
menggerutuk dalam hati. Berkicau dalam ceracaunya. Ternyata, itu cuma mimpi.
Ternyata itu cuma khayalan. Ternyata itu cuma..
“Le..le…nak dhuwe angan yo ojo diangan-angan wae, dilakokke, panggih atine…..”,
Sang bapak menggeleng melihat anak ‘mineall’-nya tersungkur dalam ceracaunya.
Jadi, semua itu hanya. Mimpi.
TENTANG PENULIS
ALIFAH YASMIN. Penulis adalah pengajar di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri
I di Mantingan Ngawi Jawa Tengah. Selain mengajar, penulis juga menempuh studi
strata satu di Universitas Darussalam (Unida) Gontor.
116