Page 313 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 313
h. Demokratis: cara berpikir, bersikap dan bertindak, sama hak dan kewajiban dirinya dan orang
lain.
i. Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas, dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
j. Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta tanah air; cara berpikir, bersikap dan berbuat menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi dan
politik bangsa.
l. Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
m. Bersahabat/komunikatif: tindakan yang diperlihatkan berbicara, bergaul dan bekerja sama
dengan orang lain.
n. Minta damai: sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang, merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
o. Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebaikan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain,
masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya, negara dan Tuhan yang maha esa.
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Peran seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik anak, sehingga anak tidak
hanya memiliki kecerdasan kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang baik. Guru di sekolah tidak
hanya mengajar (transfer of knowledge) melainkan juga mendidik (transfer of attitude) sehingga
dengan demikian guru harus memberikan bimbingan mengenai nilai-nilai positif yang berlaku di
dalam kehidupan (Suwati, 2008 : 19).
Peran guru di atas yang nantinya dapat mewujudkan strategi tujuan dari pendidikan, yaitu
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Arifin : 2003, 37).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut berbagai inovasi pendidikan sangat
dibutuhkan. Guru sebagai pembelajar hendaknya melakukan berbagai inovasi yang tidak hanya
meningkatkan kualitas di bidang akademik semata, tetapi juga pembinaan akhlak pun harus
mendapat perhatian. Salah satunya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan membuat kantin
kejujuran. Guru sebagai pembelajar berperan menjelaskan sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik
dan berusaha lebih terampil dalam memecahkan masalah. Budi Yuwono dalam bukunya yang
berjudul “SQ Reformation” menyebutkan bahwa karakter individu yang jujur yaitu tabiatnya selalu
bersikap objektif sesuai dengan kebenaran yang diketahuinya dan tabiatnya menunjukkan individu
yang mempunyai prinsip dan integritas sehingga dipercaya oleh banyak pihak (Yuwono, 2010 :
212). Berdasarkan penelitian, ada beberapa hasil yang didapatkan yaitu sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kantin kejujuran di SDN 1 Sumber
304