Page 363 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 363

Peran Etika Profesi Terhadap Budaya Sekolah


                                                          1
                                                                          2
                                       Dina Rahayu Ruslani ,  Ertsani Nisfi’ah , Nurkholis 3
                            Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Cirebon 1,2,3
                        Email : dinarahayu398@gmail.com  ertsaninisfiah17@gmail.com  nurkholis@umc.ac.id

                                                           Abstract
                  School  culture  is  a  set  of  values  that  encompasses  behavior,  tradition,  daily  policies,  and  symbols  as
                  implemented  by  the  headmaster,  teachers  and  staff,  students  and  society  nearby.  School  culture  is  a
                  distinctive character and image of the school to the eye of outsiders. A lot can be done to improve education
                  quality by building a positive school culture that enables good morale as well as conductive setting which
                  positively impact school’s education quality. In the attempt to develop school culture relevance with current
                  situation should be taken into account. There are positive and negative cultural aspects as well as the neutral
                  one, cultural aspect that is being implemented should be suitable to the realization of school’s vision and
                  mission through the development of a good culture. Human resource management in the field of education is
                  all  efforts,  both  in  the  form  of  policies,  activities,  considerations,  and  others,  which  are  intended  so  that
                  human  resources  (which  in  this  case  are  educators  and  education  staff)  can  be  able  and  prosperous  in
                  working optimally to achieve educational goals. To realize the meaning of human resource management in
                  the unity of the national education system, especially the management of educators and education personnel,
                  a clear framework is needed as a reference. The framework describes the directions and objectives, the basis
                  of reference, the scope of activities, up to a portrait of its implementation. In order for learning to achieve
                  optimal  results,  teachers  need  to  understand  the  characteristics  of  students.  Innate  characteristics  are
                  characteristics that are owned since birth both regarding biological factors and social psychological factors.
                  To  find  out  who  students  are,  it  is  necessary  to  understand  that  as  humans  who  are  developing towards
                  adulthood, they have several characteristics.
                  Keywords : Education, School Culture, Education Quality

                                                          Abstrak
                  Budaya sekolah merupakan sekumpulan nilai yang mendekati tingkah laku, tradisi, kebijakan sehari-hari, dan
                  simbol-simbol yang dipraktekkan oleh kepala sekolah, guru, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya
                  sekolah merupakan ciri khas karakter dan citra sekolah tersebut di masyarakat luar. Banyak hal yang dapat
                  dilakukan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan membangun budaya sekolah yang positif
                  mampu mewujudkan suasana moral yang baik dengan suasana moral yang baik suasana yang kondusif akan
                  berdampak pada kualitas pendidikan di sekolah itu sendiri. Dalam membangun budaya sekolah harus relevan
                  dengan situasi dan kondisi yang ada. Unsur budaya yang ada bersifat positif maupun negatife dan juga ada
                  yang netral, maka aspek budaya yang diterapkan harus cocok sehingga  mampu mewujudkan visi dan misi
                  sekolah  melalui  budaya  sekolah  yang  baik.  Manajemen  sumber  daya  manusia  bidang  pendidikan  adalah
                  segala usaha, baik  dalam bentuk  kebijakan, kegiatan, pertimbangan, dan lain-lain yang dimaksudkan agar
                  sumber daya manusia (yang dalam hal ini adalah pendidik dan tenaga kependidikan) mampu dan sejahtera
                  dalam bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan makna manajemen
                  sumber  daya  manusia  dalam  kesatuan  sistem  pendidikan  nasional,  khususnya  manajemen  sumber  daya
                  pendidik  dan  tenaga  kependidikan,  maka  perlu  kerangka  yang  jelas  sebagai  acuan.  Kerangka
                  menggambarkan arah dan tujuan, dasar acuan, lingkup kegiatan, sampai dengan potret pelaksanaannya. Agar
                  pembelajaran  dapat  mencapai  hasil  yang  optimal  guru  perlu  memahami  karakteristik  peserta  didik.
                  Karakteristik  bawaan  merupakan  karakteristik  yang  dimiliki  sejak  lahir  baik  menyangkut  faktor  biologis
                  maupun  faktor  sosial  psikologis  Untuk  mengetahui  siapa  peserta  didik  perlu  dipahami  bahwa  sebagai
                  manusia yang sedang berkembang menuju kearah kedewasaan memiliki beberapa karakteristik.
                  Kata kunci : Pendidikan, Budaya Sekolah, Mutu Pendidikan.

                  A.    PENDAHULUAN
                        Banyak  hal  yang  dapat  dilakukan  untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan.  Salah  satu  hal
                  tersebut  adalah  membangun  budaya  sekolah  dengan  baik.  Budaya  sekolah  merupakan  kultur
                  organisasi  dalam  konteks  persekolahan.  Budaya  sekolah  masih  disamakan  dengan  “iklim  atau
                  ethos”. Konsep budaya sekolah masuk ke dalam pendidikan pada dasarnya sebagai upaya untuk
                  memberikan  arah  tentang  efisiensi  lingkungan  pembelajaran.  Lingkungan  dalam  hal  ini  dapat
                  dibedakan menjadi dua hal: (1) lingkungan yang sifatnya alami sesuai dengan budaya siswa dan
                  guru; dan (2) lingkungan artifisial yang diciptakan oleh guru atau hasil interaksi guru dengan siswa.


                                                             354
   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368