Page 359 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 359

untuk  meningkatkan  profesinya,  dan  mendorong  keterlibat  seluruh  tenaga  kependidikan  dalam
                  berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

                  B.    METODE PENELITIAN
                        Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut
                  Genzuk  (2003:7-8)  deskriptif  ini  ditulis  dalam  bentuk  narasi  untuk  melengkapi  gambaran
                  menyeluruh  tentang  apa  yang  terjadi  dalam  aktivitas  atau  peristiwa  yang  dilaporkan.  Penelitian
                  deskriptif,  bukan  hanya  bisa  mendeskripsikan  sesuatu  keadaan  saja,  tetapi  bisa  juga
                  mendeskripsikan  keadaan  dalam  tahapan  perkembangannya.  Sukmadinata  (Nur,  2016:97)
                  menyatakan  “penelitian  deskriptif  adalah  suatu  metode  penelitian  yang  tertuju  untuk
                  menggambarkan  fenomena-fenomena  yang  ada,  yang berlangsung pada  saat  ini  atau  saat  yang_
                  lampau”.  Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, dan mengandung
                  makna  yang  sebenarnya.  Dalam  penelitian  kualitatif  tidak  menekankan  pada  generalisasi,  tetapi
                  lebih menekan pada makna.
                        Penelitian  ini  telah  penulis  laksanakan  pada  SDN  Sunyaragi  2  Kecamatan  Kesambi  Kota
                  Cirebon  di  bawah  pengawasan  Dosen  Pembimbing  Lapangan.  Waktu  penelitian  telah  penulis
                  laksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu pada tanggal 25-27 Mei 2022. Subjek dalam penelitian ini
                  adalah kepala sekolah, guru, dan pegawai lainnya.
                        Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah instrumen pedoman wawancara.
                  Instrumen  penelitian  diharapkan  dapat  melengkapi  data  dan  membandingkan  dengan yang  telah
                  ditemukan  melalui  pedoman  wawancara,  pedoman  observasi  dan    dokumentasi.  Adapun  item
                  pertanyaannya adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
                  (MBS) di SDN Sunyaragi 2, apakah sudah berjalan dengan baik ?, 2) Apakah dalam menjalankan
                  MBS ada permasalahan saat menjalankannya ?, 3) Apakah terdapat keunggulan Setelah diterapkan
                  MBS  ?,  4)  Adakah  keterlibatan  antara  guru  dan  stakeholder  dalam  pengembangan  lembaga
                  pendidikan  manajemen  berbasis  sekolah  ?  5)  Apakah  sekolah  melaksanakan  pengembangan
                  pendidik  dan  tenaga  kependidikan  sesuai  dengan  kebutuhan  kurikulum  sekolah  ?,  6)  Apakah
                  sekolah melakukan evaluasi terhadap pemeliharaan sarana prasarana ?, 7) Apakah ada kerjasama
                  khusus antar sekolah, instansi pemerintah atau swasta tingkat lokal, nasional maupun internasional
                  ?.
                        Setelah proses pengumpulan data dilakukan yaitu dengan teknik wawancara, observasi dan
                  dokumentasi, selanjutnya melakukan analisis data. Data dan informasi yang telah diperoleh akan
                  dianalisis dengan pola kualitatif dan diinterpretasikan secara terus menerus mulai awal penelitian
                  sampai berakhir penelitian. Proses penganalisisan dilaksanakan bertujuan untuk membantu peneliti
                  memudahkan  dan menyelenggarakan tumpukan data yang diperoleh.

                  C.    HASIL DAN PEMBAHASAN
                        Salah  satu  acuan  indikator  keberhasilan  sekolah  yang  unggul  dan  berprestasi  diukur  dari
                  mutu pendidikan yang ada di sekolah. Dalam konteks pendidikan, sekolah membangun manajemen
                  yang baik untuk menuju pendidikan yang bermutu. Sehingga menjadikan sekolah sebagai sekolah
                  unggulan dan  berprestasi  Pada  awalnya  sekolah  unggulan  merupakan  lembaga  pendidikan  yang
                  lahir dari sebuah keinginan untuk mampu berprestasi di tingkat regional, nasional dan internasional
                  dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang oleh pendidikan karakter.
                        Manajemen  Berbasis  Sekolah  (MBS)  merupakan  faktor  utama  yang  mendukung  sekolah
                  dalam  keunggulan  dan  meningkatkan  prestasi.  Peran  tenaga  pendidik  dalam  mengembangkan
                  prestasi  dimulai  sejak  penerimaan  peserta  didik  baru.  Akhir-akhir  ini  ketertarikan  masyarakat
                  terhadap  sekolah  unggulan  semakin  meningkat.  Terbukti  dengan  meledaknya  pendaftar  seleksi
                  siswa  baru  di  SD  Negeri  Sunyaragi  2.  Salah  satu  alasannya  disamping  memiliki  keunggulan di


                                                             350
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364