Page 418 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 418
umat lainnya yang membutuhkan pertolongan, dan mewujudkan kepekaan sosial yang tinggi.
Melalui kegiatan infaq dapat membantu untuk menyalurkan harta dijalan Allah SWT semata tanpa
berharap sesuatu apapun (selain ridha dari Allah swt.). Dikatakan juga bahwasanya menolong, pada
akhirnya dapat memberi manfaat bukan hanya untuk pihak yang ditolong, tetapi juga untuk yang
memberi pertolongan. Sedangkan dalam prosesnya, pembentukan karakter peduli sosial ini dimulai
sejak dini mungkin dengan berbagai metode seperti contoh perbuatan, pembiasaan tingkah laku,
perhatian dan lain-lainnya.
Berdasarkan beberapa literature review di atas, maka dapat disimpulkan tentang seberapa
penting menumbuhkan karakter peduli sosial, terutama dalam lembaga pendidikan yang
didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian masih terdapat
satu ruang diskusi yang memerlukan riset secara mendalam dan spesifik, yaitu tentang peran
pendidik di tingkat sekolah dasar dalam proses menumbuhkan karakter sosial pada diri siswa.
Penanaman karakter peduli sosial sedini mungkin pada siswa sangatlah tepat karena siswa sekolah
dasar lebih banyak meniru dan melaksanakan arahan yang diberikan pendidik kepadanya. Hal
tersebut didukung dengan adanya sebuah lembaga tingkat sekolah dasar di Kota Cirebon tepatnya
di SDN Pelandakan 1 Kota Cirebon Kecamatan Kesambi yang menjadi salah satu sekolah dasar
yang terbangun dengan mental peduli sosial pada diri siswa untuk peduli kepada masyarakat yang
membutuhkan di lingkungan sekitar dengan pembiasaan praktik infaq ramadhan pada setiap kelas
yang dilakukan dengan cara unik, yakni dengan cara menyisihkan uangnya secara sukarela pada
celengan yang dipegang masing-masing siswa, yang nantinya celengan tersebut diperuntukkan
untuk bersedekah dalam kegiatan bakti sosial dan santunan anak yatim piatu dan dhuafa.. Berawal
dari hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui tentang bagaimana implementasi penanaman
karakter peduli sosial melalui program celengan infaq pada peserta didik di SDN Pelandakan 1
Kota Cirebon.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus
(Yin,2018). Sebagaimana latar empiris pada pendahuluan, SDN Pelandakan 1 Kota Cirebon
menjadi salah satu sekolah dasar yang cukup tanggap dalam memberikan kepekaan sosial pada diri
siswa melalui program infaq. Hal tersebut terlihat pada beberapa dokumentasi sekolah yang masuk
baik pada dunia digital (media sosial) maupun tertata secara offline. Sumber data primer pada
penelitian ini yaitu guru kelas mulai dari kelas 1-6. Guru kelas mempunyai intensitas pertemuan
yang cukup banyak dengan peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan observasi
partisipatif. Kami melakukan wawancara semi terstruktur kepada seluruh guru kelas. Dalam proses
pengumpulan data peneliti menggunakan teknik analisis data dari Miles and Huberman, kondensasi
data, data display dan pencatatan kesimpulan (Milesetal.,2014). Untuk mengurangi pembiasan data,
peneliti menggunakan uji keabsahan data dari Quinn Patton yaitu triangulasi sumber. Secara
aplikatif yaitu menggunakan sumber data dari guru kelas yang sama namun menggunakan metode
yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode, menggunakan metode yang sama seperti wawancara
namun dilakukan kepada guru kelas (sumber) yang berbeda (Patton, 2015).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
409