Page 4 - BUKU-KONTRUKSI-BAB-II
P. 4

program aplikasinya dapat diperoleh dari berbagai sumber. Hanya perlu
             diingat, program FEA yang dimaksud adalah untuk menghitung tegangan
             pada kondisi  elastis dan struktur tanpa  retak. Apabila diperhatikan dari
             gambar 2-2, terlihat tegangan maksimum terjadi pada lokasi tepat pada
             garis kerja beban P. Makin  mendekati lokasi  beban terpusat  P, maka
             tegangan maksimum  yang terjadi  makin  besar.  Pada lokasi  penampang
             sejauh b/4 dari beban bekerja, didapat tegangan maksimum sebesar 2,575
             f.  Untuk selanjutnya pada pada pembahasan  mengenai  strut-and-tie
             model penamaan kedua daerah tersebut sebagai daerah B dan daerah D.

             Bagaimana untuk struktur yang mengalami lentur seperti pada balok?


















             Gambar 2-3: Distribusi tegangan  linear menurut  hypotesa  Bernoulli, yaitu di
             mana penampang dianggap  rata  dan  tegak lurus  garis  netral  sebelum dan
             sesudah lentur.

             Untuk balok lentur dengan beban merata seperti pada gambar 2-3, maka
             daerah  yang mengikuti  hipotesa berlaku hanya terdapat  pada daerah
             tengah saja, sedangkan pada daerah sekitar tumpuan, hipotesa Bernoulli
             tidak berlaku lagi, karena pada tumpuan bekerja beban terpusat sebagai
             reaksi  dari  beban merata.  Untuk itu, maka pada daerah B, dapat
             digunakan distribusi regangan yang linear seperti tergambar pada gambar
             2-3. Asumsi ini menjadi  dasar  pada semua standar  perhitungan
             penulangan penampang beton struktural akibat lentur dan aksial, seperti
             yang dapat dijumpai juga pada SNI 2847-2013 pasal 10.2.2:

                 Regangan pada tulangan dan beton harus diasumsikan berbanding lurus
                 dengan jarak dari garis netral, kecuali, untuk balok tinggi seperti yang
                 didefinisikan dalam 10.7.1, analisis yang memperhitungkan distribusi
                 regangan nonlinier harus digunakan. Alternatifnya diijinkan untuk
                 menggunakan model Strat dan Pengikat.



                                                12


             12                        BAB II - Pembagian Daerah B dan D Pada Struktur
   1   2   3   4   5   6   7   8   9