Page 72 - gizi remaja putri
P. 72
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 57
pengeluaran energi yang seimbang (dengan kurang melakukan aktivitas fisik)
akan menyebabkan terjadinya penambahan berat badan. Perubahan gaya hidup
mengakibatkan terjadinya perubahan pola makan masyarakat yang merujuk pada
pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol, dan tidak diimbangi dengan
aktivitas fisik yang cukup sehingga dapat menimbulkan masalah gizi lebih
(Hidayati, 2010). Dalam penelitian ini sebagian besar responden tidak rutin
berolahraga.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara
kebiasaan berolahraga dengan status gizi reponden. Hal ini dapat disebabkan
karena kebanyakan dari mereka hanya melakukan olahraga pada jam sekolah
dengan alasan malas. Selain itu, intensitas berolahraga juga dapat mempengaruhi
hal tersebut, dikarenakan kebanyakan dari mereka tidak memanfaatkan waktu
berolahraga dengan baik, meskipun mereka berniat melakukan olahraga di luar
jam sekolah. Pada awalnya mereka memang berniat melakukan kegiatan olahraga,
tetapi pada akhirnya mereka hanya sekedar bermain atau mengobrol.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan remaja malas berolahraga, yaitu
pertama, ketakutan akan sakit setelah olahraga. Rasa pegal yang muncul 1-2 hari
sesudah olahraga biasanya merupakan suatu pengalaman yang membuat jera,
sehingga orang akan berpikir dua kali ketika diajak untuk kembali berolahraga.
Kedua, kurangnya kesadaran remaja terhadap pentingnya kesehatan dan
kebugaran. Remaja yang kurang menyadari pentingnya hidup sehat dan bugar
akan malas untuk berolahraga (Kusumajaya, 2007).
SKRIPSI HUBUNGAN CITRA TUBUH ... ADELINA ELSA D.