Page 16 - Emodul Perpajakan
P. 16

2.  Tarif  Progresif-Progresif,  adalah  tarif  berupa  persentase  tertentu  yang

                                semakin  meningkat  dengan  meningkatnya  dasar  pengenaan  pajak  dan
                                persentasenya juga meningkat.

                             3.  Tarif  Progresif-Degresif,  adalah  tarif  berupa  persentase  tertentu  yang
                                semakin  meningkat  dengan  meningkatnya  dasar  pengenaan  pajak  dan

                                kenaikan persentasenya makin menurun.
                             4.  Tarif Degresif, adalah tarif berupa persentase tertentu yang makin menurun

                                dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak.


                      11. Timbul dan Hapusnya Hutang Pajak

                         a.  Timbulnya Hutang Pajak
                             Hutang  pajak  timbul  berkaitan  dengan  pembayaran  pajak,  adanya  surat

                         keberatan, dimulai dan berakhirnya pajak, menertbitkan surat ketetapan pajak, dan
                         menentukan besarnya  denda  dan  sanksi  administratif.  Terdapat  dua  ajaran  dalam

                         timbulnya hutang pajak, yaitu:

                         1)  Ajaran  Materil,  menyatakan  timbulnya  hutang  pajak  karena  adanya  undang-
                             undang perpajakan. Dalam ajaran materil, seseorang akan menentukan apakah

                             dirinya termasuk wajib pajak atau tidak, sesuai dengan ketentuan perpajakan.

                         2)  Ajaran   Formil,    menyatakan    timbulnya    hutang    pajak   dikarenakan
                             dikeluarkannya  surat  ketetapan  pajak  oleh  pemerintah  (fiskus).  Tujuannya

                             adalah  untuk  menentukan  apakah  seseorang  termasuk  wajib pajak  atau  tidak,
                             besarnya pajak, dan jangka waktu pembayaran pajak.

                         b.  Berakhirnya Hutang Pajak
                          1)  Pembayaran

                             Pajak dapat dibayar dengan dilakukannya pemotongan/pemungutan oleh pihak

                         lain, kredit pajak luar negeri, ataupun pembayaran secara mandiri oleh wajib pajak
                         ke kantor penerimaan pajak.

                          2)  Kompensasi
                             Kompensasi  ini  diartikan  sebagai  kompensasi  kerugian  dan  kelebihan  dalam

                         pembayaran  pajak.  Kompensasi  terjadi  apabila  Wajib  Pajak  memiliki  tagihan
                         kelebihan  dalam  pembayaran  pajak.  Kompensasi  dikenal  dengan  kompensasi

                         pembayaran  (Pasal  11  Undang-Undang  Ketentuan  Umum  dan  Tata  Cara

                         Perpajakan)
                          3)  Kadaluwarsa

                             Kaduluwarsa  artinya  terlewatnya  batas  waktu  tertentu.  Apabila  dalam  waktu

                         tertentu pajak tidak ditagih oleh pemungutnya, maka hutang pajak akan dianggap






                                                                                                         9
                  E-Modul Perpajakan                                               Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21