Page 15 - Emodul Perpajakan
P. 15

2)  Self Assesment System

                                Sistem  pemungutan  pajak  yang  memberikan  kewenangan  kepada  Wajib
                             Pajak  dalam  menentukan  sendiri  jumlah  pajak  terutang  tiap  tahunnya  dan

                             disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam sistem
                             ini, kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya oleh Wajib Pajak.

                             3)  With Holding System
                                Sistem  pemungutan  pajak  yang  memberikan  kewenangan  kepada  pihak

                             ketiga  dalam  menentukan  besarnya  pajak  terutang  oleh  Wajib  Pajak  yang

                             disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pihak ketiga
                             ini ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, keputusan

                             presiden,  dan  aturan  lainnya  untuk  memotong,  memungut,  menyetor,  dan
                             mempertanggung jawabkan melalui saran perpajakan yang disediakan.



                      10. Tarif Pajak
                         Kasus besarnya pajak yang terutang, berdasarkan tarif pajak dan dasar pengenaan

                      pajak. Tarif pajak dibedakan menjadi tarif tetap, tarif proposional, tarif progresif, dan
                      tarif degresif.

                         a.  Tarif Tetap

                             Tarif tetap merupakan tarif berupa angka atau jumlah yang tetap, berapa pun
                         besarnya dasar pengenaan pajak.

                         Contoh:  Tarif  tetap  dikenakan  pada  bea  materai.  Bea  materai  dikenakan  atas
                         dokumen atau surat perjanjian tertentu yang sesuai dengan peraturan tentang Bea

                         Materai.
                         b.  Tarif Proposional

                             Tarif proposional merupakan tarif berupa persentase tetap terhadap berapapun

                         dasar  pengenaan  pajaknya.  Semakin  besar  dasar  pengenaan  pajak,  maka  akan
                         semakin besar pula pajak yang akan dibayar.

                         Contoh: PPN (tarif 11%), PPh Pasal 26 (tarif 20%, PPh Pasal 23 (tarif 15% dan 2%
                         untuk jasa lainnya), dan sebagainya.

                         c.  Tarif Progresif
                             Tarif  progresif  merupakan  tarif  berupa  persentase,  dimana  persentase  akan

                         semakin  meningkat  dengan  semakin  meningkatnya  dasar  pengenaan  pajak.  Tarif

                         progresif terbagi atas empat, yaitu:
                             1.  Tarif  Progresif-Proposional,  adalah  tarif  berupa  persentase  tertentu  yang

                                semakin  meningkat  dengan  meningkatnya  dasar  pengenaan  pajak  dan

                                kenaikan persentasenya tetap.






                                                                                                         8
                  E-Modul Perpajakan                                               Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20