Page 46 - Emodul Perpajakan
P. 46

2)  Tarif khusus

                                a)  Tarif  khusus  berikut  dikenakan  atas  penghasilan  dari  APBN  yang
                                    diterima oleh pejabat PNS, anggota TNI/Polri, dan pensiunannya.

                                    1.  Tarif  0%  dari  jumlah  bruto  honorarium  atau  imbalan  untuk  PNS
                                        Golongan 1 dan Golongan II, anggota TNI/Polri Golongan Pangkat

                                        Perwira, Tamtama dan Bintara, dan pesiunannya
                                    2.  Tarif  5%  dari  jumlah  bruto  honorarium  atau  imbalan  untuk  PNS

                                        Golongan  III,  anggota  TNI/Polri  Golongan  Pangkat  Perwira

                                        Pertama, dan pensiunannya
                                    3.  Tarif  15%  dari  jumlah  bruto  honorarium  atau  imbalan  untuk  PNS

                                        Golongan  IV,  Anggota  TNI/Polri  Golongan  Pangkat  Perwira
                                        Menengah dan Tinggi, dan pensiunannya

                                b)  Tarif  khusus  yang  dikenakan  atas  penghasilan  berupa  pensiunan  yang
                                    diterima sekaligus.

                                    1.  Tarif 0% dari penghasilan bruto sampai dengan Rp50.000.000

                                    2.  Tarif 5% dari penghasilan bruto diatas Rp50.000.000 sampai dengan
                                        Rp500.000.000

                                    3.  Tarif 25% dari penghasilan bruto diatas Rp500.000.000

                                c)  Tarif khusus yang dikenakan atas manfaat uang pensiun, tunjangan hari
                                    tua atau jaminan hari tua.

                                    1.  Tarif 0% atas penghasilan bruto sampai dengan Rp50.000.000
                                    2.  Tarif 5% atas penghasilan bruto diatas Rp50.000.000

                                d)  Tarif  khusus  5%  dari  upah  harian,  mingguan,  borongan,  satuan  yang
                                    diterima oleh tenaga kerja lepas yang total penghasilan sebulan kurang

                                    dari Rp10.200.000 yang dibayarkan tidak secara bulanan.

                                   Tarif PPh Pasal 21 untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki Nomor Pokok
                                Wajib  Pajak  (NPWP)  menjadi  lebih  tinggi  20%  dari  pada  tarif  yang

                                ditetapkan bagi Wajib Pajak yang memiliki NPWP.
                             3)  Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPh Pasal 21

                              Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut:
                                a.  Penghasilan Kena Pajak

                                b.  Penghasilan bruto

                                c.  Sebesar 50% dari penghasilan bruto
                                d.  Sebesar 50% dari jumlah kumulatif penghasilan bruto



                     4.  PPh 21 – Pegawai Tetap
                          Kasus PPh Pasal 21 dikelompokkan menjadi:




                                                                                                        39
                  E-Modul Perpajakan                                               Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51