Page 50 - Emodul Perpajakan
P. 50

2.  Ikhlas berstatus menikah dan tidak memiliki anak. Ia bekerja sebagai pegawai tetap
                         di PT Indopoud. Ia menerima gaji yang dibayar mingguan sebesar Rp.2.000.000.

                         Pada minggu pertama Maret 2022, Ikhlas menerima gaji sebesar Rp.2.000.000 dan
                         dalam bulan tersebut Ikhlas hanya menerima penghasilan berupa gaji saja.

                         Pembahasan Kasus PPh Pasal 21:
                         Gaji sebulan: 4 x Rp.2.000.000                   Rp.8.000.000
                         Pengurang:
                         Biaya Jabatan : 5% x Rp.8.000.000                 Rp.400.000
                         Penghasilan Neto sebulan                                            Rp.7.600.000
                         Penghasilan neto setahun :                                         Rp.91.200.000
                         12 x Rp.7.600.000
                         PTKP (K/0)
                             1.  Untuk WP sendiri                       Rp.54.000.000
                             2.  Tambahan WP menikah                      Rp.4.500.000
                                                                                          (Rp.58.500.000)
                                Penghasilan kena pajak setahun                              Rp.32.800.000

                         PPh Pasal 21 terutang setahun:
                         5% x 32.800.000                                  Rp.1.640.000
                         PPh 21 terutang sebulan
                         Rp.1.640.000 : 12                                 Rp.136.667
                         PPh  Pasal  21  atas  gaji/upah  minggu
                         pertama
                         Rp.136.667 : 4                                     Rp34.1667


                  Contoh kasus PPh 21 Pegawai tidak tetap dan Pegawai harian lepas
                   1.  Pegawai Tidak Tetap atau Pegawai Harian Lepas

                       Pada pegawai tidak tetap ataupun tenaga kerja lepas, pemagang, dan calon pegawai,

                       tahapan dalam kasus PPh Pasal 21 adalah:
                       a.  Pegawai  tidak  tetap  atau  tenaga  kerja  lepas,  pemagang,  dan  calon  pegawai

                          menerima  upah  harian,  upah  mingguan,  upah  satuan,  upah  borongan,  dan  uang
                          saku harian

                          Tentukan  jumlah  terlebih  dahulu  upah/uang  saku  harian  yang  diterima  dalam
                          sehari:

                          a.  Upah/uang saku mingguan dibagai banyaknya hari dalam seminggu

                          b.  Upah satuan dikalikan dengan jumlah rata-rata satuan yang dihasilkan dalam
                              sehari

                          c.  Upah  borongan  dibagi  dengan  jumlah  hari  yang  digunakan  dalam
                              menyelesaikan pekerjaan borongan.

                          Dalam  kasus  PPh  Pasal  21  untuk  pegawai  tidak  tetap  atau  tenaga  kerja  lepas,

                          berdasarkan ketentuan berikut:







                                                                                                        43
                  E-Modul Perpajakan                                               Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55