Page 9 - Emodul Perpajakan
P. 9

asing lainnya. Pengenaan pajak VOC dikecualikan untuk daerah kekuasannya seperti

                      Batavia, Maluku, dan daerah kekuasaan lainnya.
                         Selanjutnya,  masa  pendudukan  Inggris  Gubernur  Jenderal  Raffles,  sistem

                      pengenaan pajak dikenal dengan landrent Stelsel, merupakan sistem pengenaan pajak
                      atas sewa tanah masyarakat kepada pemerintah kolonial. Hal tersebut menjadi akar dari

                      pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pada masa ini, pajak dikenakan secara
                      langsung kepada petani dengan tarif pendapatan rata-rata petani dalam setahun. Alasan

                      kenapa  dikenakan  kepada  petani,  karena  Raffles  beranggapan  bahwa  tanah  dikelola

                      oleh  petani  yang  merupakan  tanah  para  raja,  dimana  raja  dianggap  menyewa  tanah
                      kepada pemerintah Inggris.

                         Aturan  perpajakan  selanjutnya  adalah  tentang  pajak  penghasilan  yang  dikenakan
                      kepada  pribumi  maupun  non-pribumi  yang  memperoleh  penghasilan  dari  Hindia-

                      Belanda.  Aturan  pajak  pengahasilan  ini  diberlakukan  oleh  pemerintah  kolonial
                      Belandan  abad  ke-19.  Ketika  masa  penjajahan  Jepang,  perihal  pajak  tidak  terlalu

                      banyak  diketahui.  Karena,  pada  tersebut  Jepang  sibuk  mempersiapkan  sumber  daya

                      perang. Akan tetapi, masa itu menjadi beban berat bagi rakyat yakni adanya kewajiban
                      Romusha dan pungutan yang dianggap sebagai pajak. Hal tersebut begitu memberatkan

                      rakyat Indonesia walau hanya 3,5 tahun.

                         Pengenaan  pajak  dari  masa  kerajaan  hingga  sebelum  kemerdekaan  begitu
                      memberatkan rakyat, karena pada saat itu pajak dipungut secara manual dan minimnya

                      pengawasan. Penyelewangan pajak seringkali terjadi dan menimbulkan banyak dilema
                      hingga  meninggalkan  kesan  negatif  hingga  sekarang  ini.  Ketika  masuk  ke  zaman

                      kemerdaan,  perpajakan  lebih  konservatif  dan  berkeadilan  dimana  aturan  perpajakan
                      jelas landasannya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.



                      2.  Pengertian dan Karakteristik Pajak
                         Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. pajak adalah iuran rakyat kepada negara

                      berdasarkan  undang-undang  dengan  tidak  mendapatkan  jasa  timbal  balik  secara
                      langsung  dan  digunakan  untuk  pembayaran  umum.  Selanjutnya  menurut  S.I

                      Djajadiningrat, pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke
                      negara yang disebabkan oleh suatu kejadian, keadaan, dan perbuatan yang memberikan

                      kedudukan tertentu, hal ini tidak termasuk hukuman, menurut peraturan yang berlaku

                      yang bersifat memaksa, tetapi tidak mendapat jasa timbal balik secara langsung untuk
                      memelihara  kesejahteraan  umum.  UU  Nomor  28  Tahun  2007  tentang  Ketentuan

                      Umum  dan  Tata  Cara  Perpajakan  menjelaskan  bahwa  pajak  adalah  kontribusi  wajib

                      kepada  negara  oleh  orang  pribadi  atau  badan  yang  bersifat  memaksa  berdasarkan






                                                                                                         2
                  E-Modul Perpajakan                                               Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14