Page 5 - Informasi_Anomali_Akrual_dalam_Pembentuk
P. 5
Jurnal Akuntansi dan Bisnis
Vol.10, No. 1, Februari 2010: 25-42
dengan faktor informasi arus kas aggregat dan maka investor akan menjadi terlalu optimis pada
discount rate (Vuolteenaho, 2000). Hasil saat nilai akrual tinggi. Optimisme yang
penelitian Khan (2005) menyimpulkan bahwa berlebihan ini akan menyebabkan perusahaan
anomali akrual dapat ditangkap oleh model asset menjadi overvalued dan selanjutnya
pricing empat faktor dan berhubungan dengan menghasilkan tingkat pengembalian saham yang
pengaruh distress-relatif yang dimaksud dalam abnormal. Begitu juga sebaliknya, akrual yang
Chan dan Chen (1991). rendah akan mempengaruhi pesismisme yang
Di Indonesia belum banyak dilakukan eksesif hingga akhirnya cenderung diikuti dengan
penelitian mengenai keterkaitan informasi akrual return yang tinggi.
terhadap nilai rata-rata return portofolio saham Apakah level akrual yang tinggi akan
atau dengan kata lain implementasi strategi menyebabkan investor menjadi terlalu optimistik
akrual dalam konteks pembentukkan portofolio bagi pasar modal secara keseluruhan? Menjawab
saham. Salah satu penelitian yang terdekat hal ini, beberapa komentator menyatakan bahwa
dengan penelitian ini adalah Selowidodo (2007) selama beberapa periode, seperti booming pasar
yang mengkaitkan harga akrual diskresioner modal pada akhir 90-an banyak para manajer
terhadap harga saham emiten. Dikarenakan investasi yang menerapkan earning management
perbedaan yang substansial antara kinerja secara agresif, dan dipermudah oleh kalangan
portofolio saham dan kinerja saham maka auditor dan regulator memungkinkan perusahaan
penelitian ini lebih mengacu pada replikasi untuk meningkatkan earning-nya secara relatif
terbatas penelitian Hirshleifer et.al, (2006) dalam terhadap arus kas yang ada. Disatu sisi, sangat
penggunaan informasi akrual sebagai salah satu mungkin bahwa earning management yang
prediktor return portofolio saham. dilakukan bertujuan mencapai tujuan manajerial
Berdasarkan uraian singkat diatas, yang seperti smoothing deviasi tertentu perusahaan
dipertanyakan adalah: apakah informasi akrual mengenai kinerja earning. Selain itu fluktuasi
memiliki kemampuan menjelaskan yang ekonomi makro dalam lingkungan bisnis juga
signifikan terhadap tingkat pengembalian mempengaruhi hasil operasional perusahaan.
portofolio saham; bagaimana kinerja portfolio Dalam konteks yang analog, Hirshleifer et.al,
saham yang terbentuk baik yang berbasis akrual (2005) menyebutnya sebagai variasi agregat
dan non-akrual? dalam akrual, sebagai contoh: siklus bisnis yang
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: meningkatkan aggregate-demand akan
membuktikan signifikansi informasi akrual meningkatkan pembelian dari perusahaan yang
terhadap tingkat pengembalian portofolio saham; termanifestasi pada bagian kenaikan dalam
mengevaluasi kinerja portofolio yang terbentuk receiveable. Selanjutnya pada saat kepercayaan
dengan alat ukut indeks Treynor, Alpha-Jensen, konsumer tinggi atau pada saar kondisi ekonomi
dan indeks Sharpe. makro memungkinkan kredit mudah diberikan,
para konsumer akan membeli lebih banyak secara
kredit, dimana hal ini akan meningkatkan
TINJAUAN PUSTAKA DAN
receiveable secara aggregat. Penjelasan alternatif,
PENGEMBANGAN HIPOTESIS kalau perusahaan mengharapkan peningkatan
pada aggregat demand mendatang, mereka dapat
Anomali Akrual
mengakumulasi persediaan sebagai langkah
Penjelasan teori perilaku keuangan antisipasi, yang dihitung sebagai akrual positif.
mengenai anomali akrual adalah akrual Dari uraian contoh diatas terdapat pertanyaan
operasional yang tinggi yang dijelaskan sebagai terbuka perihal apakah variasi agregat yang
standard deviasi antara kalkulasi earning dan arus dihasilkan dalam akrual akan mengarahkan
kas, menimbulkan optimisme yang berlebihan investor melakukan valuasi yang keliru terhadap
mengenai earning mendatang bagi para investor pasar modal secara keseluruhan.
yang naif karena mereka gagal untuk Sloan (1996) menunjukkan bahwa portfolio
memberikan perhatian secara terpisah pada saham dari emiten dengan akrual yang tinggi
komponen arus kas dan akrual dari earning. Dari (rendah) akan menghasilkan abnormal return
asumsi ini, Sloan (1996) menyarankan kalau level yang negatif (positif) pada formasi portofolio
akrual adalah prediktor yang lebih baik bagi tahun berikutnya. Dari beberapa hasil
earning mendatang dibanding level arus kas, penelitiannya, ia menyimpulkan kondisi ini
27