Page 44 - Binder EDISI KHUSUS IBEC MANAJEMEN JUNI 2021 LOWRES final
P. 44
44 DEWAN Edisi No. 6 Tahun 2021
Sejalan dengan itu terlihat bahwa lokalnya mendapatkan peluang (antisipasi), continuous learning
masa depan Asia, bahkan dunia, pasar di luar negeri. (pembelajaran berkelanjutan),
dalam sustainability (keberlan- empathy (empati), comfort with
jutan) akan memburuk. Bahkan, Hal lain yang menarik dari discomfort (nyaman dengan ke-
jika tanpa tindakan berarti, maka laporan hasil riset CCL tersebut tidaknyamanan), dan embracing
diperkirakan pada tahun 2030 dikemukakan bahwa untuk contradictions (berdamai dengan
umat manusia memerlukan 2 pla- menjadi pemimpin Asia di masa kontradiksi).
net sebesar planet bumi sebagai depan, seseorang perlu memiliki
asal sumber daya untuk memper- sudut pandang (mindset), Yang dimaksud dengan
tahankan gaya hidup seperti saat pengalaman (experiences), continuous learning adalah
ini. Data menunjukkan bahwa kemampuan (capability), dan kemampuan untuk menjadikan
10 kota dengan polusi tertinggi kesadaran (awareness) seperti kegiatan belajar sebagai kegiatan
di dunia, delapan di antaranya terlihat pada Gambar 2. tanpa henti, dengan terus-
berada di Asia. menerus melakukan learning-
Khusus pada kemampuan (ca- unlearning-relearning.
Dalam hal economic inequlity pability), terdapat 8 kemampuan
(ketimpangan ekonomi), fakta yang harus dimiliki, yaitu intellec- Personal accountability adalah
menunjukkan bahwa dalam tual honesty (kejujuran intelek- kemampuan untuk bertanggung
dua dekade terakhir, 10% orang tual), self accountability (pertang- jawab penuh terhadap semua
kaya di China, Indonesia, Laos, gungjawaban diri), ecosystem tindakan dan konsekuensi
India, Bangladesh, dan Sri Lanka thinking (berpikir ekosistem), terhadap orang, bisnis,
telah merasakan peningkatan agility (kelincahan), anticipation masyarakat, dan lingkungan.
pendapatan lebih dari 15%,
sedangkan 10% penduduk miskin
di negera tersebut malah turun
pendapatannya lebih dari 15%.
Sementara itu, berubahnya
bentuk kerja terlihat dalam
pemanfaatan teknologi,
keragaman tenaga kerja, flexi-
work, gig-economy, perubahan
dalam struktur organisasi, dan
perubahan nilai berpengaruh
terhadap kesediaan talenta masa
depan bergabung.
Dalam hal proteksi dan
populisme, meskipun diprediksi
akan meningkat karena
kekhawatiran beberapa negara
pada beberapa isu, seperti
kekhawatiran tergerusnya
nasionalisme, luapan kedatangan
imigran, serta pelunturan nilai-
nilai tradisional dan budaya.
Namun beberapa negara lainnya
akan bersikap lebih terbuka
karena mengharapkan investor
masuk dan sebaliknya produk Gambar 2. Unsur Pemimpin Asia Masa Depan