Page 47 - Binder EDISI KHUSUS IBEC MANAJEMEN JUNI 2021 LOWRES final
P. 47
TATA KELOLA BERBUDAYA (TKB) 47
Edisi No. 6 Tahun 2021
Contoh-contoh dari penerapan 5 pilar GCG: waktu untuk mengambil keputusan aklamasi
transparancy, accountability, responsibility, dengan penyesuaian hal-hal yang tidak disetujui
independency, fairness (TARIF) di korporasi dengan mempertimbang asas kemanfaatan dan
Indonesia bisa dijadikan studi kasus apakah prinsip berkelanjutan.
TARIF perlu disesuaikan dengan budaya Indonesia?
Budaya dimaknai sebagai seluruh hasil keluaran Disrupsi menjadi gelombang baru yang melanda ilmu
manusia dan kelompoknya. apa pun, termasuk bagaimana memitigasi dampak
negatif atas terselenggaranya tata kelola dalam
Dalam bukunya Kearifan Lokal Keunggulan organisasi. Faktor risiko menjadi salah satu pilar yang
Global (Hana Panggabean, Hora Tjitra, Julianan patut dipertimbangkan untuk menjadi pilar utama
Murniati. 2014) yang didasarkan pada riset belasan dalam tata kelola organisasi.
tahun tentang budaya standar di Indonesia,
menemukan adanya 7 budaya standar. Ada yang
paradoks dengan independensinya TARIF, yakni
interdependensi yang dalam buku tersebut dapat
dimaknai dengan budaya standar guyub, harmoni-
kebersamaan. Menjadi alternatif pemikiran apakah
terapan tata kelola perusahaan
Guyub juga merupakan salah satu kebajikan (nilai yang baik di Indonesia justru wajib
luhur) yang muncul dari hasil riset Wikasatrian tahun memasukkan basis guyub sebagai pilar
2021 atas lulusan Program Satria dari Wikasatrian. yang baru. Budaya yang menjadi pilar
Guyub dalam tata kelola perusahaan yang baik
dapat dicontohkan dalam kaitan dalam pengambilan kebangsaan yang memasyarakat perlu
keputusan direksi. dijadikan salah satu basis tata kelola
perusahaan yang bukan saja baik,
Jika direktur menganggap penerapan prinsip tetapi juga efektif.
kolegialnya dapat mewakili direksi, maka dengan
prinsip guyub, bisa pula dilakukan internalisasinya
secara kolektif, persetujuan keputusan direktur
disetujui oleh semua direktur yang lain. Persetujuan
bisa melalui rapat atau pengedaran dokumen untuk Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
disepakati (circular resolution). Ketika minggu pertama kali mendarat dan bekerja
di Aljazair tahun 2006, kami merasa makanan
Seperti juga grup musik Weird Genius yang merupakan hal yang paradoks, perbedaan kuliner
terkenal dengan lagu “Lathi”-nya, dalam memilih saja bisa menjadikan karyawan dan pekerja stres.
penciptaan lagu mereka bertiga selalu bersetuju Cocolan kentang goreng yang biasa dengan saus atau
semua. Jika ada salah satu yang berkeberatan, sambal, di sana dihidangkan dengan yoghurt yang
dilakukan penyesuaian atau tidak menjadikan lagu. tidak ada dalam kamus bawah sadar kami.
Prinsip guyub diterapkan. Apakah berarti lebih
lama pengambilan keputusannya? Lama atau tidak, Begitu pula dengan kuliner lain yang menyajikan
tergantung dari persepsi dan pertimbangan asas keaslian bahan sehingga lebih otentik, sedangkan
kemaslahatan mana yang lebih penting. di Indonesia dengan penuh rempah. Tiap negara/
regional memiliki budayanya sendiri. Basis budaya
Keputusan cepat dengan voting bisa menimbulkan inilah yang perlu dipertimbangkan masuk dalam
ketidaksetujuan (dissenting opinion) pengurus terapan konsep manajemen Indonesia secara umum,
perusahaan atau memerlukan tambahan khususnya tata kelola perusahaan.