Page 45 - kumpulanan-materi-BK
P. 45
5. Memandang wajah orang yang diajak bicara pada saat berbicara
dengannya.
6. Pada saat tidak ingin melakukan sesuatu pekerjaan, mampu
berkata tidak.
C. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif
Faktor pengalaman masa kanak-kanak. Faktor tersebut dapat
mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain :
1. Apabila pada masa kanak-kanak terbiasa takut untuk
mengungkapkan apa yang kita rasakan karena takut orang lain
tidak menyukai kita dan takut mengecewakan orang lain, maka
hal ini dapat mengakibatkan kita berperilaku non asertif ketika
dewasa.
2. Bila pada masa kanak-kanak, kita terbiasa meluapkan emosi tanpa
kontrol maka hal ini mengakibatkan kita berperilaku agresif ketika
dewasa.
3 Pola Interaksi
Ada 3 pola interaksi yang terbentuk sebagai hasil pengalaman
pada masa kanak-kanak, yaitu :
1. I’m not OK – You’re OK
Saya tidak OK – kamu OK, maksudnya adalah : saya harus
yakin bahwa apa yang saya katakan tidak akan menyinggung
perasaanmu. Pola interaksi ini merupakan perilaku non asertif,
karena membiarkan diri kita pasif dengan alasan takut
mengecewakan orang lain.
2. I’m OK – You’re not OK
Saya OK – kami tidak OK. Maksudnya : orang lain patut
mendapatkan kemarahan dan hinaan dari saya. Pola ini
merupakan perilaku agresif, karena bila kita membuat orang lain
tidak nyaman dengan apa yang telah kita katakan.
3. I’m OK – You’re OK
Saya OK – kamu OK. Maksudnya : saya bebas
mengungkapkan apa yang saya rasakan dan saya bertanggung