Page 30 - PPK Berbasis Budaya-final
P. 30
Relevansi Sejarah dalam Penguatan Pendidikan Karakter
dan Hoegeng dapat menjadi inspirasi integritas manusia.
Ketiga, dalam PPK melalui Sejarah, sejarah Indonesia
dapat berguna sebagai bahan imajinasi kesejarahan yang dapat
merekatkan, bahkan menyatukan dan mengutuhkan angan-
angan, bayangan-bayangan, dan pikiran-pikiran banga Indonesia
sehingga setiap orang Indonesia merasa dalam satu kesatuan dan
keutuhan sebagai bangsa. Berbagai pertemuan organisasi pemuda
dan perempuan dari berbagai wilayah Indonesia pada masa pra-
kemerdekaan dan kemerdekaan dapat memberikan rangsangan
imajinasi kegotongroyongan, kebanggaan nasional, dan ikatan
kebangsaan.
Keempat, sejarah Indonesia dapat menjadi medium apresiasi
perstiwa dan kejadian masa lampau yang mengandung pelajaran,
pesan, sikap, dan nilai yang berguna untuk membentuk lima
nilai karakter utama yang dikembangkan dalam PPK. Misalnya,
apresiasi dalam arti tindak menghayati dan menghargai kegiatan
Sjahrir selama pembuangannya di Banda Neira dan kegiatan
Bung Karno selama pembuangannya di Ende, yang sama-sama
memberdayakan masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan,
dapat menumbuhkembangkan jiwa penuh integritas dan
kepedulian kepada sesama (religius). Keempat kegunaan sejarah
Indonesia bagi PPK melalui Sejarah tersebut menegaskan betapa
pentingnya sejarah dalam PPK.
Sehubungan dengan itu, program dan kegiatan PPK melalui
sejarah perlu menjadikan sejarah Indonesia sebagai wahana,
jalur, sumber, media, dan isi PPK. Sebagai wahana PPK berarti
sejarah Indonesia dapat menjadi kendaraan yang membawa dan
mengantarkan PPK mencapai tujuan pokoknya, yaitu mengubah
pola pikir dan pola tindak manusia agar berjiwa utama Pancasila
dan berkarakter Pancasila. Sebagai jalur PPK karena sejarah
29