Page 33 - PPK Berbasis Budaya-final
P. 33

PPK Berbasis Budaya Sekolah Melalui Sejarah


                 sejarah mengacu pada berbagai macam dimensi seni dan
                 keindahan yang terjadi di masa lalu, baik itu berupa perilaku, cara
                 pikir, sikap, dan hasil-hasil budaya karya manusia di masa lalu
                 yang jejaknya masih dapat kita saksikan sampai sekarang. Tahap
                 estetis adalah masa di mana dalam diri individu ditumbuhkan rasa
                 cinta akan sejarah sebagai dimensi terpenting dalam kehidupan
                 manusia. Individu perlu merasakan, mencecap, dan memahami
                 nilai-nilai keindahan yang diwariskan dari individu maupun
                 masyarakat di masa lalu.

                     Pada tahap estetis ini, yang perlu dilakukan dalam pembelajaran
                 sejarah adalah membuka hati dan perasaan. “Pengalaman akan
                 datang melalui mata waktu kita ke candi, istana, tarian, kuburan,
                 kota dan monumen. Waktu kita mendengarkan gamelan, juga
                 akan terbayang para bangsawan. Demikian pula keindahan dapat
                 terangsang lewat bacaan” (Kuntowijoyo, 1995, 25)

                     Pemahaman sejarah secara estetis merupakan pintu masuk
                 untuk memahami kekayaan sejarah pada tahap perkembangan
                 berikutnya. Tahapan estetis pembelajaran sejarah merupakan
                 dasar fundamental bagi pengembangan kesadaran sejarah dalam
                 diri peserta didik. Tahap ini dimulai PAUD dari pendidikan dasar.

                     Kedua, tahap etis. Ketika peserta didik sudah memahami
                 dimensi keindahan, keluhuran dari nilai dan karya manusia di
                 masa lalu, dalam mempelajari sejarah peserta didik perlu mulai
                 diajarkan untuk memahami dimensi etis yang ada dalam sejarah.
                 Dimensi etis yang dimaksud di sini adalah pemahaman dan
                 pengertian tentang sejarah dikaitkan dengan sikap dan perilaku
                 manusia sebagai manusia yang baik.

                     Meskipun dalam peristiwa pada masa lalu selalu terdapat
                 contoh-contoh yang menunjukkan sikap-sikap kepahlawanan
                 dan ekspresi moral dari perilaku individu dan masyarakat, sejarah



                                              32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38