Page 27 - 185040096_Rosi Meiliani W_Flipbook Bioteknologi
P. 27

4. Teknik Hibridisasi atau Kawin Suntik/Inseminasi Buatan



               Teknik       hibridisasi      atau     pembastaran          merupakan          perkawinan

               silang    untuk    memperoleh         bibit   yang     unggul.    Umumnya        dilakukan

               pada     hewan      sapi.    Pada     prinsipnya,      caranya       dilakukan      dengan

               mengambil        sperma      atau     semen     dari    hewan     yang     memiliki     bibit
               unggul     untuk     disuntikkan       ke   dalam     alat    kelamin     hewan      betina.

               Tujuannya         untuk      mendapatkan          keturunan        dengan       perpaduan

               sifat-sifat dari induknya yang lebih baik.



               Teknik     inseminasi      ini   harus   mengetahui        masa    kawin     hewan.    Pada

               saat     sapi   jantan      akan    mengawini        sapi   betina,     terlebih     dahulu

               spermanya          ditampung,        kemudian        dimasukkan         ke    dalam      alat
               inseminasi  buatan  untuk  disuntikkan  ke  dalam  alat  kelamin  betina

               yang     akan    dikawinkan.       Sebelum       alat   tersebut      dimasukkan        anus

               dan usus besar, sapi dibersihkan dari kotoran, dan orang yang akan

               melakukannya           mencuci        tangannya        dan     menggunakan           sarung
               tangan,      selanjutnya        tangan      dimasukkan         ke   dalam     anus     untuk

               meraba        kedudukan         rahim      agar     posisi    alat     tersebut       dapat

               dimasukkan dengan tepat.



               Setelah      itu   alat   inseminasi     dimasukkan        lewat    vagina     sapi   betina

               sampai      alat    tersebut       jika   dilepas      tidak    jatuh,     apabila     jatuh

               berarti  posisinya  tidak  benar  dan  harus  diulang.  Setelah  posisinya
               tepat perlahan-lahan sperma disuntikkan.




















                                                          24
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32