Page 236 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 236

Hikayat Ternate menyebutkan bahwa turunan raja-raja
                       Maluku: Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan, berasal dari Jafar
                       Sadik dari Arab. Dalam tradisi setempat dikatakan bahwa Raja
                       Ternate ke-12 bernama Molomatea (1350-1357) bersahabat
                       dengan orang-orang Muslim Arab yang datang ke Maluku
                       memberikan petunjuk pembuatan kapal.  Demikian pula
                       diceritakan bahwa pada masa pemerintahan  Raja Marhum
                       di Ternate, datang seorang alim dari Jawa bernama Maulana
                       Husein yang mengajarkan membaca al-Qur’an dan menulis
                       huruf Arab yang indah sehingga menarik raja dan keluarganya
                       serta masyarakatnya. Meskipun demikian, mungkin waktu itu
                       agama Islam belum begitu berkembang. Perkembangannya
                       baru pada masa Raja Cico atau putranya Gopi Baguna dan
                       dengan Zainul Abidin pergi ke  Jawa  belajar agama,  iman
                       Islam, dan tauhid makrifat Islam. Zainul Abidin (1486-1500)
                       yang mendapat ajaran Islam dari Giri dan mungkin dari Prabu
                       Atmaka di Jawa dikenal  sebagai Raja Bulawa artinya Raja
                       Cengkeh. Sekembalinya dari Jawa ia membawa mubalig yang
                       bernama Tuhubahalul.
                            Hubungan perdagangan antara Maluku dengan Jawa
                       oleh Tome Pires (1512-1515) juga sudah diberitakan bahkan
                       ia memberikan gambaran Ternate yang didatangi kapal-kapal
                       dari Gresik milik Pate Cusuf, dan Raja Ternate yang sudah
                       memeluk Islam ialah Sultan Bem Acorala dan hanya Raja
                       Ternate yang menggunakan  gelar Sultan, sedangkan yang
                       lainnya masih memakai gelar raja-raja di Tidore, Kolano.
                       Pada waktu itu diceritakan Sultan Ternate sedang berperang
                       dengan mertuanya yang menjadi raja di Tidore namanya
                       Raja Almansor. Ternate, Tidore, Bacan, Makyan, Hitu dan
                       Banda pada masa kehadiran Tome Pires sudah banyak yang
                       beragama Islam. Bila Islam memasuki daerah Maluku, Tome
                       Pires mengatakan “50 tahun” lalu yang berarti antara tahun
                       1460-1465. Tahun-tahun tersebut menunjukkan persamaan
                       dengan  berita Antonio  yang mengatakan  bahwa Islam di
                       daerah Maluku mulai 80 atau 90 tahun lalu dari kehadirannya




                                                                                  Sejarah Indonesia  227
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241