Page 237 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 237

di daerah Maluku (1540-1545) yang lebih kurang terjadi pada
                                    1460-1463. Kerajaan  Ternate  sejak itu makin mengalami
                                    kemajuan baik di bidang ekonomi-perdagangan maupun di
                                    bidang politik, lebih-lebih setelah Sultan Khairun putra Sultan
                                    Zainal Abidin menaiki tahta sekitar 1535, Kerajaan Ternate
                                    berhasil mempersatukan daerah-daerah di Maluku Utara.
                                    Tetapi persatuan daerah-daerah dalam Kerajaan Ternate itu
                                    mulai pecah karena kedatangan orang-orang  Portugis dan
                                    juga orang-orang Spanyol ke Tidore dalam upaya monopoli
                                    perdagangan terutama rempah-rempah. Di kalangan kedua
                                    bangsa  itu juga terjadi persaingan  monopoli  perdagangan
                                    Portugis  memusatkan perhatiannya kepada Ternate,
                                    sedangkan pedagang Spanyol kepada Tidore.

                                Untuk memperdalam materi ini kamu bisa membaca buku
                                buku “Indonesia dalam Arus Sejarah” Jilid III.





                                          Pada 1565 Sultan Khairun dengan rakyatnya
                                    mengadakan penyerangan-penyerangan  terhadap Portugis.
                                    Karena hampir terdesak, pihak Portugis melakukan penipuan
                                    dengan dalih untuk mengadakan perundingan tetapi ternyata
                                    Sultan Khairun dibunuh  pada 1570. Hal tersebut tentu
                                    menyebabkan makin marahnya  rakyat  Ternate.  Perlawanan
                                    rakyat itu diteruskan di bawah pimpinan  putranya, Sultan
                                    Baabullah yang pada 28 Desember 1577 berhasil mengusir
                                    orang-orang  Portugis dari Ternate, menyingkir ke pulau
                                    dekat Tahula tidak jauh dari Tidore, tetapi tetap diganggu
                                    oleh orang-orang Ternate agar menyingkir dari tempat  itu.
                                    Sultan Baabullah menyatakan dirinya sebagai penguasa
                                    seluruh Maluku bahkan mendapat pengakuan kekuasaannya
                                    sampai ke berbagai daerah Mindanao, Menado, Sangihe, dan
                                    daerah-daerah  Nusa Tenggara. Sultan  Baabullah  mendapat
                                    julukan sebagai “Penguasa 72 Kepulauan” dan menganggap
                                    sebagai kerajaan seluruh wilayah dan sangat berkuasa. Sultan




             228 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242