Page 16 - E-MODUL ATOM HELIUM
P. 16

Karena fungsi spin ini bersifat antisemetrik terhadap pertukaran elektron,

               maka fungsi keadaan tereksitasi untuk ortohelium adalah sebagai berikut:

                                                             
                                                              1 
                                 1s   1 2 pz   2   1s   2  2 pz       2        (2.19)
                                                          1 
                                 
                             
                                                                           2 
                                                                               1
                               1






                                2

                       Untuk parahelium kedua elektron mempunyai fungsi spin yang sama;
               artinya  total  S=1,  dan  ms=1,  0,  -1.  Jadi  ada  tiga  buah  fungsi  total  spin
               (disebut triplet), yakni:
                                                  1
                                                  
                                                        2
                                                 
                                                          
                                                1   1    2                 (2.20)
                                                     
                                                                  2 
                                                                      1
                                            2 , 1


                                                     2
                                                    1 
                                                       2

               Fungsi-fungsi spin tersebut bersifat simetrik terhadap pertukaran elektron.
               Agar  memenuhi  prinsip  Pauli  di  mana  fungsi  keadaan  tereksitasi  harus
               bersifat antisimetrik, maka fungsi yang terkait dengan orbital harus bersifat
               antisimetrik.
                                                               
                                                             1 
                                 1      1    2      2       2 , 1
                                  2   1s  2 pz     1s    2 pz                         (2.21)























               Gambar 2 Spektrum Helium sebenarnya untuk keadaan parahelium dan
                            orthohelium


                                                                        Sumber: (Gasiorowicz, 1959)








                                                                                                                  12
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21