Page 17 - Panduan Praktikum Mata Kuliah Agroklimatologi
P. 17
arah angin yang sejajar dengan pantai. Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi dengan
rata-rata > 2.000 mm/tahun. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia sangat luas dan topografi
yang bervariasi seperti dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan (Nugroho, 2021).
Alat pengukur curah hujan disebut alat penakar hujan. Alat penakar hujan yakni
fluviometer dan/atau ombrometer. Pengukuran curah hujan prinsipnya mengukur ketinggian
air hujan yang jatuh pada satu bidang. Ketinggian air hujan dapat dihitung jika kita
mengetahui volume air hujan yang masuk pada bidang dengan luasan yang sudah diketahui.
Satuan dari curah hujan umumnya dalam mm. Jumlah curah hujan 1 mm, mengandung arti
tinggi air hujan yang menutupi permukaan sebesar 1 mm jika zat cair tersebut tidak meresap
ke dalam tanah atau menguap ke atmosfer (Kalsum dan Kurniasih, 2021; Nugroho, 2021).
Gambar 5. Penakar Hujan Hellman Gambar 6. Penakar Hujan OBS
E. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin
berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari
dibandingkan tempat lainnya. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya
naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih
ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik,
tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas yang lebih
dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya
pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990 dalam Winarno et al., 2019).
Angin merupakan aliran udara dalam jumlah yang besar yang timbul akibat adanya
rotasi bumi, perbedaan suhu dan perbedaan tekanan udara antara dua tempat dengan
kecepatan yang dinamis dan fluktatif. Atau bisa juga disebut sebagai perpindahan massa
udara dari satu tempat ke tempat lakinnya secara horizontal atau hampir horizontal.
Pengaruh perputaran bumi terhadap angin disebut dengan pengaruh carioles (carioles
effect). Efek ini menyebabkan angin bergerak searah jarum jam mengitari daerah bertekanan
rendah di belahan bumi selatan sebaliknya bergerak berlawanan arah jarum jam mengitari
daerah bertekanan rendah di bumi utara. Angin memiliki arah dan kecepatan. Angin
mengikuti pola umum sirkulasi udara atau prevailing wind. Prevailing wind pada daerah
tropis disebut trade wind, pada daerah beriklim sedang westerlies wind dan pada daerah
kutub disebut polar wind. Angin di dekat permukaan bumi kecepatannya lebih rendah
dibandingkan dengan lapisan udara yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh hambatan
akibat gesekan dengan permukaan bumi. Arah angin pada ketinggian lapisan udara yang
tinggi juga lebih bervariasi. Pada ketinggian 6-12 km dapat dijumpai angin dengan
kecepatan sampai 300 km/jam yang umumnya berhembus dari barat disebut jet stream
(Winarno et al., 2019).
Karakteristik angin menurut Winarno et al. (2019) yakni:
7