Page 20 - Panduan Praktikum Mata Kuliah Agroklimatologi
P. 20
Awan adalah kumpulan butir butir air, kristal es atau gabungan antara keduanya yang
masih melekat pada inti-inti kondensasi, yang melayang di atmosfer. Bentuk awan di bagi 4
kelompok utama yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah dan awan vertikal. Awan
tinggi, dengan ketinggian 6-12 km jenis awannya sirus, sirokumulus dan sirostratus. Awan
sedang dengan ketinggian 2-6 km jenis awannya altokumulus dan altostratus. Awan rendah
dengan ketinggian 0.8-2 km, jenis awannya yaitu stratokumulus, stratus, nimbostratus.
Awan vertikal ketinggian kurang dari 2 km yaitu awan kumulus dan kumulonimbus
(Samadi, 2010).
Awan yang tergolong ke dalam awan tinggi adalah Awan Sirrus (Ci). Awan ini halus,
dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu burung.Awan ini juga sering tersusun
seperti pita yang melengkung di langit, sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu
atau dua titik horizon Awan ini tidak menimbulkan hujan. Awan ini terdiri daripada halbor
air yang terjadi disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer. Awan Sirus ini ditiupkan
angin timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak jelas. Awan
Sirostratus (Ci-St) bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh
langit sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya tidak
teratur. Awan ini juga menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang mengelilingi matahari
dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau. Awan Sirokumulus (Ci-Cu) bentuknya
seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya seperti
sekelompok domba dan sering menimbulkan bayangan.
Awan sedang antara lain Awan Altokumulus(A-Cu). Awan ini kecil-kecil, tapi
jumlahnya banyak. Awan Altokumulus berwarna kelabu atau putih dilihat pada waktu senja.
Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering
berdekatan sehingga tampak saling bergandengan. Tiap-Tiap elemen nampak jelas tersisih
aantara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang membedakannya
dengan Sirokumulus. Awan Altostratus(A-St) berwarna kekelabuan dan meliputi hampir
keseluruhan langit. Awan ini menghasilkan hujan apabila cukup tebal. Awan-awan di atas
terbentuk pada waktu senja dan malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal
pagi.
Awan Rendah merupakan awan yang terletak pada ketinggian kurang dari 3 km,
yang tergolong ke dalam awan rendah antara lain Awan Stratokumulus (St-Cu). Awan ini
berbentuk seperti bola-bola yang seringg menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak
seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan. Awan ini berwarna
kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil. Awan Stratus (St)
cukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m. Lapisannya melebar seperti
kabut dan berlapis. Awan Nimbostratus (Ni-St) bentuknya tidak menentu dengan pinggir
compang-camping. Di Indonesia awan ini hanya menimbulkan gerimis. Awan ini berwarna
putih gelap yang penyebarannyaa di langit cukup luas.
Awan Tumbuh Vertikal contohnya adalah Awan Kumulus (Cu). Merupakan awan
tebal dengan puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang tajam dan dasar
yang datar. Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan lebar 1 km. Awan
Kumulonimbus (Cu-Ni) berwarna putih/gelap. Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki
dan puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan
kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado, dan badai.
Berdasarkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: (1) Awan
Cummulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bundar-bundar) dan dasarnya
horizontal, (2) awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi
langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas, (3)
10