Page 15 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2018
P. 15

UU  BPJS  dalam  bentuk  tidak  diberikannya  pelayanan  publik  seperti  pencabutan
               izin/perizinan yang sudah dimiliki.

               Masih  banyak  perusahaan  yang  tidak  mendaftarkan  pekerjanya  dalam  empat
               program  BPJS  ketenagakerjaan,  tetapi  hanya  dua  atau  tiga  program  misalnya
               pengusaha  hanya  mendaftarkan  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  dan  Jaminan
               Kematian  (JKM),  tetapi  tidak  mendaftarkan  Jaminan  Hari  Tua  (JHT)  dan  Jaminan
               Pensiun.

               Selain  sanksi  administrasi,  bisa  juga  terkena  sanksi  perdata  yakni  apabila  terjadi
               risiko, maka perusahaan harus membayar manfaat kepada pekerja senilai manfaat
               yang  seharusnya  diterima  oleh  pekerja  baik,  jika  terjadi  kecelakaan  kerja  maka
               membayarkan manfaat JKK senilai 48 kali gaji/upah yang dibayarkan.

               Tidak mendaftarkan program jaminan sosial ketenagakerjaan juga bisa memberikan
               dampak  ekonomis,  karena  secara  hubungan  kerja,  jika  terjadi  risiko  baik  itu
               kecelakaan  kerja,  kematian,  memasuki  hari  tua,  dan  memasuki  pensiun  menjadi
               tanggung jawab pemberi kerja atau perusahaan.

               Dwi Maryoso mencontohkan, jika perusahaan hanya mendaftar dua program (JKK
               dan  JKM),  sementara  dua  program  lainnya  JHT  dan  Jaminan  Pensiun  tidak
               didaftarkan, maka pada saat terjadi risiko misal pekerja memasuki hari tua atau masa
               pensiun,  maka  pemberi  kerja  dapat  dikenakan  sanksi  perdata  oleh  peraturan
               perundang-undangan yakni harus membayar manfaat JHT dan Jaminan Pensiun.

               Sementara kerugian bagi keluarga atau ahli waris dari peserta dikhawatirkan akan
               jatuh miskin  karena  tulang  punggung  keluarga  atau  satu-satuunya  pencari  nafkah
               keluarga telah meninggal atau tidak lagi dapat bekerja.

               Dwi Maryoso juga menilai bahwa pemberi kerja yang melaporkan upah pekerja lebih
               rendah dari upah sebenarnya sangat merugikan pekerja karena selisih iuran yang
               menjadi  hak  pekerja  yang  seharusnya  dibayarkan  ke  BPJS  Ketenagakerjaan,
               "diambil" oleh perusahaan.

               Perusahaan dan Pekerja Untung Ikut BPJS Ketenagakerjaan
               Oleh karena itu, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan
               DIY  Moch  Triyono  selalu  menegaskan  bahwa  program  jaminan  sosial
               ketenagakerjaan  tidak  hanya  merupakan  program  jaring  pengaman  sosial  (JPS)
               tetapi juga menjadi salah satu pengaman bagi perusahaan dan keluarga pekerja agar
               tidak ada warga miskin baru karena kehilangan penghasilan akibat risiko kecelakaan
               kerja dan kematian.

               Moch  Triyono  menjelaskan  dengan  program  BPJS  Ketenagakerjaan  justru
               memudahkan pengusaha ketika karyawannya mengalami kecelakaan kerja dan tidak
               mengurangi anggaran atau modal kerja perusahaan, sehingga bisa fokus pada tiga
               hal  yakni  produk,  produksi,  dan  marketing,  karena  karyawannya  dihandle  atau
               dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan.

               Dengan mendaftarkan pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, lanjut Moch



                                                       Page 14 of 102.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20