Page 17 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 DESEMBER 2018
P. 17

"Seluruh program BPJS Ketenagkerjaan merupakan kebutuhan yang bersifat dasar
               artinya  bahwa  semua  manusia  dimanapun  membutuhkannya.  Semua  orang
               dimanapun pasti akan mengalami risiko kematian, memasuki hari tua, dan memasuki
               masa  pensiun.  Apabila  risiko-risiko  itu  terjadi  akan  menghilangkan  sebagian  atau
               seluruh penghasilan seseorang, maka dengan adanya perlindungan terhadap risiko-
               risiko  tersebut,  secara  psikologis  akan  membuat  seseorang  menjadi  lebih  tenang
               demikian juga sebaliknya apabila seseorang tidak dilindungi dari risiko-risiko tersebut
               akan membuat seseorang menjadi tidak tenang," katanya.

               Empat perlindungan
               Perlindungan sosial ketenagakerjan merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
               Nasional  (SJSN)  bahkan  ada  undang-undangnya  yakni  UU  No  40  Tahun  2004
               tentang SJSN yang menyebutkan ada lima program jaminan sosial yakni Jaminan
               Kesehatan  (diselenggarakan BPJS  Kesehatan);  Jaminan  Kecelakaan Kerja  (JKK),
               Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian (JKM).

               BPJS  merupakan  badan  hukum  yang  dibentuk  untuk  menyelenggarakan  program
               jaminan sosial dan merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada
               presiden. Berdasarkan UU No 24 Tahun 2011 Tentang BPJS disebutkan bahwa ada
               dua BPJS yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

               BPJS  Kesehatan  menyelenggarakan  jaminan  kesehatan  sedangkan  BPJS
               Ketenagakerjaan menyelenggarakan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari
               Tua (JHT), Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian (JKM).

               Seluruh  program  negara  tersebut  memiliki  tujuan  yakni  memberikan  kepastian
               perlindungan  dan  kesejahteraan  sosial  bagi  seluruh  rakyat  Indonesia  dan  setiap
               penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak apabila
               terjadi risiko-risiko yang dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan
               yang disebabkan seperti karena sakit, mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan,
               memasuki usia lanjut, atau pensiun.

               Untuk  memastikan  seluruh  rakyat  Indonesia  mendapatkan  jaminan  tersebut,  UU
               BPJS juga mengatur bahwa setiap pemberi kerja (bisa perusahaan, badan hukum,
               penyelenggara negara, atau orang perseorangan yang mempekerjakan pegawai atau
               pekerja dan membayar gaji/upah atau imbalan dalam bentuk lainnya) secara bertahap
               wajib  mendaftarkan  dirinya  dan  pekerjanya  sebagai  peserta  kepada  BPJS  sesuai
               dengan program jaminan sosial yang diikuti.

               Dwi  Maryoso  menambahkan  bahwa  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  yang
               diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya melindungi pekerja agar
               tidak  jatuh  miskin  apabila  terjadi  risiko,  tetapi  juga  sebagai  salah  satu  "tools"
               mengumpulkan dana masyarakat dari iuran yang dibayarkan oleh masyarakat pekerja
               dan pengusaha, kemudian yang terkumpul akan menjadi tabungan masyarakat yang
               dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.

               Dari dana tersebut bisa dipinjamkan untuk sumber pendanaan pembangunan dan jika
               dari  seluruh  pekerja  di  Indonesia  (yang  memenuhi  syarat  atau  eligible)  menjadi



                                                       Page 16 of 102.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22