Page 62 - Profile PB PDHI
P. 62

d.     PB PDHI paling kurang mengurusi bidang keorganisasian dan keilmiahan;
                       e.     Bersama  Majelis  Kehormatan  Perhimpunan  dan  Etika  Profesi  Veteriner
                              menyusun, mengevaluasi dan merevisi kode etik dan acuan dasar profesi.;
                       f.     Menyusun  suatu  standar  kompetensi  profesi  kedokteran  hewan  yang  khus us
                              (spesi ik) sesuai bidang keahlian  yang terwakili dalam ONT di bawah PDHI;
                       g.     Menyusun  suatu  standar  kompetensi  profesi  kedokteran  hewan  yang  bersifat
                              umum  dan  nasional  serta  mengacu  kepada  standar  internasional  profesi
                              veteriner;
                       h.     Menyusun standar dan akreditasi pendidikan berkelanjutan Profesi Kedokteran
                              Hewan  yang  ditetapkan  berdasarkan  besaran  satuan  kredit  pendidikan
                              berkelanjutan (continuing education credit hour)/SKPB;
                       i.     Memantau dan mengevaluasi hasil pendidikan kedokteran dokter hewan yang
                              diluluskan oleh FKH-FKH di Indonesia;
                       j.     Memberikan rekomendasi bagi paramedis/dokter hewan/dokter hewan spesialis
                              lulusan luar negeri yang akan bekerja di Indonesia sesuai dengan ketentuan yang
                              berlaku dan mekanisme yang disepakat

                                                    Pengurus Cabang

                                                        Pasal 13

               (1)     Ketua Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Rapat Umum Anggota Cabang yang memenuhi
                       Quorum suara yang setuju yaitu 50% + 1

               (2)     Struktur  kepengurusan  Cabang  mengikuti  struktur  kepengurusan  PB  PDHI,  dengan
                       setidak-tidaknya terdiri atas
                       a.     Ketua Cabang
                       b.     Wakil Ketua
                       c.     Sekretaris Cabang
                       d.     Bendahara Cabang
                       e.     Komisi-komisi

               (3)     Masa jabatan ketua Cabang adalah maksimal 2 kali berturut-turut atau tidak berturut-
                       turut dan selanjutnya tidak dapat dipilih kembali.

               (4)     Pembidangan di luar pengurus inti, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan setempat dan
                       tantangan organisasi

               (5)     Masa Jabatan Pengurus Cabang selama  4 (empat) tahun atau diantara 2 Rapat Umum
                       Anggota Cabang

               (6)     Dalam hal seorang Ketua Cabang tidak bisa aktif di daerah tersebut karena pindah atau
                       alasan lain, maka dilakukan  pemilihan ketua cabang baru

               (7)     Dalam hal masa kepengurusan cabang telah melewati  4 (empat) tahun, PB PDHI wajib
                       mengambil   tindakan berupa :
                       a.     Pembinaan  pengurus  dan anggota;
                       b.     Peringatan lisan;
                       c.     Peringatan Tertulis; dan/atau
                       d.     Memfasilitasi untuk mengadakan Rapat Umum Anggota Cabang.
                                                         Pasal 14

               (1)     Pembentukan  cabang  perhimpunan  yang  baru,  atas  dasar  usulan  anggota  dan  harus
                       mendapatkan rekomendasi PDHI Cabang asal dengan alasan dan pertimbangan yang kuat


                                                                                                       86
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67