Page 63 - Profile PB PDHI
P. 63

dan  diyakini  dapat  memberdayakan  serta  memperkokoh  peran  profesi  veteriner  di
                       daerah tersebut

               (2)     Dalam hal pemekaran cabang, pengaturan tertib administrasi pemekaran cabang, dan
                       perpindahan keanggotaan, dapat menjadi pertimbangan

               (3)     PDHI Cabang mendapat pembinaan, monitoring, dan evaluasi dari PB PDHI berkenaan
                       dengan  tata  laksana  organisasi  di  PDHI  Cabang,  dan  juga.  PDHI  Cabang  dapat
                       dimonitoring dan evaluasi oleh anggota PDHI Cabang

               (4)     PDHI  Cabang  melakukan  advokasi  terkait  dengan  persyaratan  perijinan  praktek
                       pelayanan  kesehatan  hewan  yang  memberatkan,  dengan  mempertimbangkan  bahwa
                       pelayanan kesehatan hewan merupakan bentuk bela negara

               (5)     Setiap cabang sekurang-kurangnya terdiri atas 10 anggota

               (6)     Apabila  di  suatu  wilayah  provinsi  anggotanya  kurang  dari  10  (sepuluh)  orang  maka
                       sebagai perkecualian, PB PDHI dapat mengesahkan sebuah cabang atas usulan anggota di
                       wilayah yang bersangkutan
                                                         Pasal 15
               Pengurus Cabang bertugas :

               a.      Mengurus keorganisasian, pelayanan administrasi dan membina anggota cabang.

               b.      Memberikan  layanan  rekomendasi  izin  praktek  di  wilayah  kerja  cabang  baik  untuk
                       anggota  cabang  bersangkutan  maupun  anggota  cabang  lain  sesuai  Peraturan
                       Perhimpunan.

               c.      Memberikan masukan  kepada  Pemerintah daerah dalam hal di wilayahnya terk ait isu-
                       isu bidang veteriner dan penyakit hewan.

               d.      Menangani urusan-urusan khusus yang menyangkut bidang veteriner, atas permintaan
                       pemerintah daerah

                                                         BAB IV
                                              KELENGKAPAN ORGANISASI

                             Majelis Kehormatan Perhimpunan dan Etika Profesi Veteriner
                                                         Pasal 16

               (1)     Pengurus Besar mengangkat suatu Majelis Kehormatan Perhimpunan dan Etika Profesi
                       Veteriner sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Kongres paling lambat satu tahun
                       setelah kongres.

               (2)     Majelis Kehormatan Perhimpunan dan Etika Profesi Veteriner (MKP-EPV), merupakan
                       alat kelengkapan organisasi yang dibentuk untuk melakukan pembinaan, pelaksanaan,
                       dan pengawasan penerapan etika profesi kedokteran hewan.

               (3)     Majelis Kehormatan Perhimpunan dan Etika Profesi Veteriner bertugas untuk :
                       a.     Menyusun dan mengevaluasi serta mengusulkan revisi terhadap isi Kode Etik dan
                              Acuan Dasar Profesi bersama PB PDHI
                       b.     Menegakkan  nilai-nilai  yang  terkandung  dalam  Kode  Etik  profesi  dengan
                              melakukan pemanggilan dan dengar pendapat (hearing) terhadap seorang dokter
                              hewan  yang  dilaporkan  secara  tertulis  oleh  cabang  ke  Majelis  Kehormatan


                                                                                                       87
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68