Page 30 - VETNESIA JULI 2019
P. 30
RISET DAN KASUS
bencana (disaster management
cycle) yang umum digunakan
membagi tahapan
penanggulangan bencana dalam 4
fase yaitu mitigasi dan
pencegahan, kesiapsiagaan,
respon, dan pemulihan. Upaya
penanggulangan yang efektif tidak
hanya dalam bentuk respon pada
saat terjadi bencana (tanggap
darurat), tetapi juga melibatkan
semua tahapan (OIE, 2016).
Gambar 2. (A) Evakuasi hewan pada erupsi Gunung Agung, Bali (FAO, 2017) dan (B)
Evakuasi hewan pada saat banjir di Jakarta (Jakarta Animal Flood Rescue, 2013)
peran penting dalam keberhasilan penanganan hewan akibat
penanggulangan bencana. bencana alam terdiri dari: (a)
Tindakan pada fase evakuasi hewan; (b) penanganan
kesiapsiagaan dilaksanakan untuk hewan mati; (c) penampungan
mengantisipasi kemungkinan sementara; (d) pemotongan dan
terjadinya bencana agar dapat pembunuhan hewan; dan/atau (e)
meminimalkan dampak buruk bagi pengendalian hewan sumber
hewan di lokasi bencana. Pada penyakit dan vektor.
tahap ini Layanan Kesehatan Kegiatan evakuasi hewan/
Hewan (veterinary services) harus ternak terdampak bencana alam
siap untuk mengaktifkan dilakukan dengan memperhatikan
Gambar 1. Siklus Penanggulangan beberapa rencana kontingensi prinsip kesejahteraan hewan dan
Bencana (OIE, 2016) yang relevan. Pada tahap ini dilakukan oleh petugas terlatih.
semua sumber daya harus Penanganan hewan mati menjadi
dipastikan kesiapannya. salah satu titik kritis dalam
Pada fase mitigasi dan Pada fase respon merupakan penanganan hewan akibat
pencegahan tindakan yang kondisi dimana bencana alam bencana alam. Penanganan
dilakukan dimaksudkan untuk terjadi (tanggap darurat) dan pada hewan yang tidak tepat dapat
menghilangkan atau mengurangi saat itu dilakukan serangkaian menyebabkan kontaminasi
risiko bencana. Tindakan ini kegiatan untuk mengurangi lingkungan. Kegiatan ini dilakukan
dilakukan sebelum terjadi bencana dampak buruk. Pada tahap ini dengan penguburan atau
dan dapat didasarkan pada dilakukan beberapa kegiatan pembakaran hewan dengan
pengalaman yang diambil dari diantaranya adalah penyelamatan memperhatikan keselamatan
kondisi tanggap darurat dan dan evakuasi ternak, petugas, kesehatan masyarakat
pemulihan bencana sebelumnya. penampungan hewan, dan lingkungan. Proses
Salah satu hal penting dalam fase pemeriksaan kesehatan hewan, penanganan hewan mati
mitigasi dan pencegahan ini penyediaan obatobatan, pakan, dilakukan dibawah pengawasan
adalah penyusunan rencana dan air. Sedangkan kegiatan pada seorang dokter hewan.
kontingensi penanganan hewan fase pemulihan dilakukan setelah Penampungan sementara
akibat bencana alam. Rencana kondisi tanggap darurat berakhir. untuk hewan yang terdampak
kontingensi dibuat spesifik untuk Rencana pemulihan harus bencana harus ditetapkan dengan
setiap jenis bencana alam dan dikembangkan untuk merinci memperhatikan beberapa
memuat beberapa hal diantaranya semua kebutuhan yang persyaratan teknis diantaranya
adalah: (a) jenis bencana yang diperlukan mulai dari sumber adalah: lokasi yang aman dari
akan ditangani; (b) peta risiko daya manusia, infrastruktur potensi bencana alam, penularan
(map risk); (c) informasi populasi sampai anggaran. penyakit dan pencurian; tersedia
hewan; (d) data pemilik hewan/ fasilitas air bersih, pakan, dan
ternak; (f) legislasi; (g) membentuk Penanganan Hewan obatobatan; serta mudah diakses
rantai komando; (h) perencanaan oleh petugas.
koordinasi dengan elemen terkait; Dalam Peraturan Pemerintah Tindakan pemotongan dan
(i) dan perencanaan sumber daya. Nomor 95 tahun 2012 tentang pembunuhan hewan dilakukan
Rencana kontingensi menjadi Kesehatan Masyarakat Veteriner terhadap hewan yang tidak
acuan dalam penanganan hewan dan Kesejahteraan Hewan, mungkin diselamatkan jiwanya
akibat bencana alam dan memiliki
Februari 2021 30