Page 12 - VETNESIA EDISI 32
P. 12

FOKUS UTAMA



           Sudah hampir satu setengah tahun penyakit COVID­19 dinyatakan
           sebagai Pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sudah lebih
           dari satu tahun jurnal prapublikasi Caly, dkk. mengenai penelitian
           secara in vitro aktivitas antiviral Ivermectin terhadap SARS­CoV­2
           dirilis. Belum lama ini di tanah air menyeruak banyak pemberitaan
           mengenai kegaduhan penjualan Ivermectin di marketplace, rilis
           BPOM yang disalahartikan oleh media, serta berbagai kabar burung
           yang menyertai produksi Ivermectin di Indonesia. Lalu, apa kabar si
           obat yang digadang­gadang sebagai obat ajaib ini? Apakah sudah
           ada kesimpulan yang didapat dari penelitian dan uji klinis yang
           dilakukan selama jangka waktu satu tahun ini? Berikut
           perkembangan yang terjadi setelah bulan Mei 2020 (perkembangan
           sebelum bulan Mei bisa dibaca di artikel yang diterbitkan di Vetnesia
           bulan Mei 2020).
                          "


            ADA APA

            (LAGI)                                                              sebanyak lebih dari 15.000 kali.

            DENGAN                                                              Jurnal tersebut juga menjadi salah
                                                                                satu dasar dari keputusan
                                                                                Kementrian Kesehatan Peru
            IVERMECTIN?                                                         (MINSA) untuk memasukkan
                                                                                Ivermectin di dalam protokol
                                                                                penanganan COVID­19 di
            Oleh : Drh. Elievia Winarno                                         negaranya, walaupun lembaga­
                                                                                lembaga resmi kesehatan seperti
            Penulis adalah kontributor Vetnesia                                 WHO, CDC, EMA, dan PAHO tidak
                                                                                menyarankannya.
                                                                                   Jurnal prapublikasi tersebut
                                                                                menuai banyak kritikan dari
          Skandal Surgisphere,  Penarikan    menyelamatkan lebih banyak         beberapa ahli, salah satunya
          3 Jurnal Terkenal, dan Prahara di   nyawa. Hal tersebut menyebabkan   adalah Carlos Cacchour, peneliti
          Peru                               dokter, ahli, dan pengambil        Venezuela yang tergabung dalam
                                             keputusan banyak yang mulai        penelitian eradikasi malaria
             Jurnal ilmiah merupakan jalur   menggunakan naskah awal yang       bersama ISGlobal di Spanyol.
          komunikasi yang kredibel dalam     diterbitkan sebelum penijauan      Cacchour mempertanyakan
          prinsip Kedokteran Berbasis Bukti   sejawat (peer review) dan publikasi   keabsahan data yang didapat dan
          Ilmiah (Evidence Based Medicine).   resmi yang dinamakan preprint     metodologinya. Hal tersebut
          Jalur normal penerbitan jurnal     journals atau jurnal prapublikasi. Di   didukung dengan adanya
          meliputi pengiriman naskah dari    awal pandemi COVID­19, per April   pencabutan 2 buah jurnal di The
          penulis atau peneliti ke platform   2020 sudah ada lebih dari 19.000   Lancets dan NEJM mengenai
          penerbit jurnal, kemudian naskah   publikasi dan 35%nya merupakan     Hydroxychloroquin yang
          tersebut ditinjau oleh sekelompok   jurnal prapublikasi (Fraser dkk,   menggunakan server data yang
          ahli yang relevan di bidangnya     2021).                             sama dengan jurnal prapublikasi
          untuk dikomentari dan dinilai         Pada 6 April 2020, terbit jurnal   Ivermectin tersebut. Data tersebut
          kualitasnya. Selanjutnya, akan ada   prapublikasi di platform SRRN–   diklaim dari penyedia data yang
          revisi bila diperlukan, dan        yang merupakan salah satu          disebut the Surgical Outcomes
          kemudian jurnal tersebut bisa      penyedia kumpulan jurnal           Collaborative (Surgisphere
          diterbitkan. Proses dari           prapublikasi The Lancet–mengenai   Corporation, Chicago, IL, USA).
          penyerahan naskah hingga           dampak positif penggunaan          Jurnal prapublikasi tersebut
          terbitnya jurnal bisa memakan      Ivermectin pada 1.970 pasien di    kemudian dicabut pada bulan Juni
          waktu hingga enam bulan. Dalam     169 rumah sakit di benua Asia,     2020, menyusul 2 buah jurnal
          masa pandemi ini, jalur normal     Eropa, Afrika, dan Amerika dalam   Hydroxichloroquin yang sudah
          tersebut dirasa terlalu lama, karena   kurun Januari­Maret 2020. Artikel   dicabut sebelumnya.  Walaupun
          perkembangan obat, vaksin,         jurnal tersebut kemudian direvisi   sudah dicabut, tapi dampak dari
          kecepatan hasil uji atau           lagi dan diterbitkan ulang tanggal   jurnal tersebut masih mengakar di
          perkembangan terbaru ilmu sangat   19 April 2020. Per 28 Mei 2020,    Amerika Selatan. Dokter dan
          diperlukan agar bisa               jurnal tersebut telah diunduh      pasien di negara­negara Amerika
                                                                                Selatan seperti Peru, Bolivia,


                                       Agustus 2021        12
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17