Page 13 - VETNESIA EDISI 32
P. 13
FOKUS UTAMA
Paraguay, dll mulai banyak Dari berbagai uji klinis membutuhkan tes usap bisa lebih
mempertimbangkan penggunaan Ivermectin yang mulai dilakukan di dari 3x, seperti yang dilakukan
Ivermectin dengan alibi misalpun bulan Maret dan April, uji klinis dari penelitian di Dhaka, Bangladesh
Ivermectin tidak memberi manfaat Universitas Kitasato merupakan oleh Ahmed dkk (2020) yang
dalam kuratif COVID19, minimal salah satu yang paling dinanti menguji klirens virus dalam waktu
tidak ada dampak serius di hasilnya. Universitas Kitasato 5 hari. Tes usap dilakukan hari ke
kesehatan individu yang merupakan universitas tempat 1, 3, 5, dan 7. Selain itu
menerimanya. Hal ini memperkuat Professor Emeritus Satoshi randomisasi dan penyamaran
terjadinya kelonjakan aktivitas Ōmura, penerima nobel berkat tentu saja lebih terbatas
pengobatan sendiri tanpa penemuan obat Ivermectin. dibandingkan dengan uji klinis oleh
konsultasi dokter. Kejadian ini Professor Ōmura juga telah perusahaan farmasi yang dananya
menyebabkan kenaikan aktivitas bersedia untuk mengawal uji klinis nanti bisa didapatkan dari hasil
penggunaan Ivermectin sediaan dengan tujuan repurposing obat ini. penjualan obat di pasaran. Yang
hewan, lengkap dengan Universitas Kitasato kemudian patut diapresiasi dari uji klinis yang
dampaknya seperti abses akibat mencoba menggandeng kembali diinisiasi dokter adalah usaha dari
penyuntikan ivermectin yang tidak Merck & Co., Inc., partnernya peneliti untuk bekerja secara
steril, efek samping yang terjadi dalam menemukan Ivermectin, nonprofit, meminimalisir bias,
akibat konsumsi dengan dosis untuk melakukan uji klinis ini, keseriusan dalam mendapatkan
yang berlebih, dan pembelian di namun Merck & Co., Inc. hasil efikasi dan keamanan obat,
pasar gelap dikarenakan menolaknya dengan alasan minimnya konflik kepentingan, dan
ketersediaan Ivermectin perusahaan tidak memiliki intensi tetap memperhatikan
peruntukan manusia tidak untuk memperluas indikasi kesejahteraan pasien uji klinis
mencukupi. pengobatan Ivermectin. Penolakan (Yagisawa dkk, 2021).
ini tidak menyurutkan Universitas
Penolakan Perusahaan Merck & Kitasato untuk tetap melakukan uji FLCCC Alliance dan Perubahan
Co., Inc terhadap Universitas klinis yang diinisiasi oleh dokter Status Ivermectin di Protokol
Kitasato dan Mahalnya Uji Klinis yang didaftarkan di COVID19 NIH dan WHO
ClinicalTrials.gov pada bulan Mei
Jurnal prapublikasi yang 2020. Pada waktu itu sudah ada 14 Pada tanggal 5 Maret 2020, 10
pertama kali beredar di situs uji klinis yang didaftarkan, dan dokter di Amerika Serikan
peladen (server) prapublikasi hampir kesemuanya (kecuali 2 uji mendirikan sebuah aliansi yang
pasca skandal Surgisphere klinis) diinisiasi oleh dokter atau bernama Frontline COVID19
terungkap merupakan jurnal dari rumah sakit, bukan uji klinis yang Critical Care Alliance (FLCCC)
tim peneliti di Florida, yaitu Juliana didanai oleh perusahaan farmasi. yang digawangi oleh Paul Marik
Cepelowicz Rajter beserta Apa beda uji klinis yang dari the East Virginia Medical
suaminya, yang berjudul ICON diinisiasi dokter atau rumah sakit School (EVMS) dan Pierre Kory
(Ivermectin in COVID Nineteen) dengan uji klinis yang diinisiasi sebagai ketuanya. FLCCC yang
study: Use of Ivermectin is oleh perusahaan farmasi? awalnya mempromosikan
Associated with Lower Mortality Perbedaan utamanya tentu saja penyuntikan intravena
in Hospitalized Patients with adalah jumlah dana yang metilprednisolon, pemberian B1
COVID19 yang terbit pada 10 Juni dianggarkan untuk melakukannya. dan vitamin C dosis tinggi untuk
2020 di situs peladen prapublikasi Anggaran dana tersebut mengatasi inflamasi pulmonum
MedRxiv. Penelitian ini merupakan mempengaruhi skala uji klinis, akhirnya memfokuskan tujuannya
studi Retrospektif terhadap 173 tujuan uji klinis, dan metodologi ke uji klinis Ivermectin yang
pasien penerima terapi Ivermectin yang dilakukannya. Penelitian didasari atas keberhasilan studi
dan 103 pasien penerima terapi berskala besar yang melibatkan retrospektif oleh Rajter. Selama
standar. Hasil uji klinis ini banyak pasien tentu saja bulan Desember 2020 hingga
menunjukkan adanya respon membutuhkan stok obat dan stok Januari 2021, FLCCC berusaha
positif terhadap pemberian pengujian yang lebih banyak. memperjuangkan status Ivermectin
Ivermectin yang dikaitkan dengan Metodologi dan tujuan uji klinis di dalam protokol penanganan
penurunan angka kematian yang membutuhkan banyak tes COVID19 yang disusun oleh
dibanding pada kelompok terapi usap PCR tentu saja National Institute of Health (NIH).
standar. Walaupun demikian, uji ini membutuhkan dana yang tidak Pada bulan Agustus 2020,
masih sangat terbatas untuk bisa sedikit, sehingga banyak peneliti Ivermectin dimasukkan ke dalam
ditarik garis kesimpulan, yang lebih memilih untuk meneliti protokol, tapi dalam bentuk negatif,
dikarenakan keterbatasan dari indikator yang lebih murah seperti yakni tidak direkomendasikan
randomisasi pasien, ketiadaan kebutuhan oksigen pasien, jangka untuk dipakai dalam pengobatan.
pengukuran saturasi dan radiologi waktu gejala klinis membaik, dan Hal ini kemudian membuat dokter
paru pasien, serta ketiadaan jangka waktu dirawatnya pasien. dokter di Amerika Serikat sulit
asesmen tes virologis (Rajter, Penelitian yang meneliti jangka untuk memakainya dalam kasus
2020). waktu penurunan load virus COVID19, bahkan dalam
Agustus 2021 13