Page 15 - VETNESIA EDISI 32
P. 15
FOKUS UTAMA
Andrew Hill dkk (2021)
menggunakan 24 Randomized
Controlled Trials (RCT) dengan
total 3328 pasien yang didapat
melalui berbagai situs publikasi
dan prapublikasi, serta situs
registrasi uji klinis. Hasil yang
disimpulkan dari penggunaan
Ivermectin adalah adanya
pengurangan penanda inflamasi
(CReactive Protein, ddimer, dan
ferritin) dan klirens virus yang lebih
cepat dibandingkan kelompok
standar. Dalam 11 uji klinis dengan
tingkat infeksi sedang atau tinggi
didapat 56% reduksi angka
mortalitas. Sedangkan Andrew
Bryant dkk (2021) juga
mengunakan 24 RCT (termasuk 3
RCT dengan tujuan profilaksis)
dalam studinya dengan total 3406
pasien. Metaanalisis dari 15 uji
klinis menunjukkan moderate
certainty bahwa pemberian
Ivermectin membantu mengurangi
risiko kematian, sedangkan untuk
penggunaan Ivermectin sebagai
profilaksis ditemukan low certainty
terhadap pengurangan risiko
infeksi sebesar 86%, dan studi
juga menunjukkan bahwa tidak
ada manfaat yang signifikan
penggunaan Ivermectin dalam
membantu keperluaan
penggunaan ventilator.
Studi yang ketiga merupakan
studi yang sudah dinanti oleh
banyak ahli yang terkait, karena
diterbitkan oleh Cochrane Library
yang memang merupakan
database kumpulan studi meta
analisis dan studi tinjauan
sistematika. Studi Maria Popp dkk
(2021) ini memuat tinjauan 14
Randomized Controlled Trials
(RCT) dengan total 1.678 pasien.
Hasil tinjaun menunjukkan bahwa
pemberian Ivermectin tidak
memberikan manfaat (LowVery
Low Certainty) untuk mengurangi
mortalitas, mengurangi kebutuhan
pemakaian oksigen, menambah
kecepatan klirens virus pada hari
ke7, maupun pengurangan
kemungkinan infeksi virus pada
studi profilaksis.
Perlu dipahami bahwa skala uji
klinis yang digunakan dalam meta
analisis dan tinjauan sistematika
sangat beragam. Dosis obat,
desain, dan lengan studi yang
digunakan juga sangat beragam,
Agustus 2021 15