Page 8 - VETNESIA EDISI 29
P. 8

FOKUS UTAMA



          sistem imun/ pertahanan yang          Teknik rekayasa genetik “Edit   teknik CRISPR, hanya masih
          diperoleh bakteri terhadap virus   Genom” ini secara dramatis telah   memperhatikan dampak terhadap
          atau bakteriofaga yang             meningkatkan kegunaan rekayasa     lingkungannya jika vektor­vektor
          menginfeksinya (Deveau, et al.,    genetik yang disebut teknik        tersebut menjadi musnah.
          2008; Barrangou, et al. 2007;      “CRISPR­Cas9.  Dengan teknik ini      Penggunaan CRISPR pada
          Horvath et al. 2008).  Hal ini telah   gen/DNA dari organisme dapat   hewan di China maupun dinegara
          dibuktikan antara lain oleh        diedit dengan menghilangkan        lain juga cukup menonjol, antara
          Barrangou, et al. (2007) dengan    potongan untaian basa tertentu     lain mengedit gen hewan untuk
          menginfeksikan virus pada bakteri   dan menggantinya dengan untaian   menumbuhkan organ mirip
          sehingga timbul sistem imun pada   basa yang lain sehingga terjadi    manusia guna kepentingan
          bakteri tersebut.                  perubahan dari organisme tsb       transplantasi organ bagi manusia
             Pada tahun 2011 Emanuelle       yang disebut sebagai biologi       yang cukup menjanjikan,
          Charpenter dari Prancis dan        sintetik.  Hal ini dapat dilakukan   penciptaan anjing yang sangat
          Jennifer Doudna dari Amerika       dengan lebih akurat, lebih murah,   berotot untuk kepentingan
          Serikat mengembangkan teknik       lebih cepat dan lebih mudah        kepolisian.  Termasuk juga
          editing gen dengan teknik CRISPR­  (Nicholas, 2020).  Revolusi teknik   menciptakan hewan­hewan seperti
          Cas9  atau gunting genetika yang   edit genom ini membawa harapan     babi mikro sebagai pet animal,
          dapat memudahkan peneliti dalam    untuk pengobatan di bidang medis   maupun menciptakan ikan­ikan koi
          memotong, menghilangkan atau       seperti mengatasi penyakit cacat   dengan corak warna dan ukuran
          menyisipkan gen tertentu dari DNA   atau kelainan genetik, atau       yang diinginkan (dalam Reardon,
          dalam mengubah atau                mengobatai penyakit kanker         2016).  Banyak lagi penelitian
          merekayasa kode genetik DNA        maupun digunakan dalam             CRISPR pada hewan dengan
          tumbuhan, hewan, manusia atau      pengobatan berbagai penyakit       mengedit gen­gen tertentu untuk
          organisme mikro untuk              lain.  Di bidang pertanian tentu   model penyakit maupun untuk
          kepentingan tertentu.  Selanjutnya   saja teknik CRISPR ini membawa   mempelajari tentang kecerdasan.
          pada Juni 2012 Jennifer Doudna     harapan untuk menghasilkan            Walaupun teknik edit genom
          dan Emanuelle Charpenter           benih­benih tanaman unggul         CRISPR ini cukup menjanjikan
          melaporkan bahwa CRISPR ini        secara lebih cepat sehingga dapat   presisinya dalam memilih genom
          dapat digunakan untuk mengedit     dimanfaatkan untuk memproduksi     yang akan diedit, namun tetap saja
          genom (Jinek et al., 2012).  Hal ini   tanaman pangan secara lebih    tidak tertutup kemungkinan
          setelah mereka dapat merancang     banyak dan lebih cepat guna        terjadinya kesalahan atau
          sgRNA terhadap gen tertentu dan    memenuhi kebutuhan pangan          kekeliruan, misalnya penghilangan
          sistem CRISPR­Cas dari sel target   penduduk dunia yang jumlahnya     gen penyebab penyakit tertentu
          akan mengeliminir/ menghilangkan   terus meningkat.  Ini merupakan    mungkin akan berefek terhadap
          gen tersebut.  Jadi fungsi asli    salah satu solusi dalam mengatasi   kepekaan penyakit lainnya, atau
          CRISPR­Cas9 telah berubah atau     kekurangan bahan pangan akibat     kemungkinan perkembangan gen
          berkembang yang semula sebagai     terus bertambahnya populasi        yang diedit tersebut tidak seperti
          mekanisme pertahanan bakteri       penduduk dunia.                    yang diharapkan. Misalnya
          terhadap faga (virus yang             Reardon (2016) dalam            penghilangan sel sabit anemia
          menyerang bakteri) menjadi teknik   artikelnya mengungkapkan          akan menyebabkan peningkatan
          yang diandalkan dalam perangkat    penggunaan teknik CRISPR pada      tertular malaria, atau pada tikus
          pengeditan genom (Singh, et al.    hewan seperti ikan salmon agar     knockout CCR5 ternyata menjadi
          2017).  Selanjutnya teknik         cepat tumbuh, juga pada breeding   lebih rentan terhadap infeksi virus
          pengeditan genom dengan            sapi agar menghasilkan jenis       herpes simpleks genital karena
          CRISPR ini terus berkembang        kelamin anak jantan agar produksi   CCR5 diperlukan untuk
          dibidang biologi melalui berbagai   daging lebih cepat atau bisa juga   berfungsinya imunitas bawaan
          model organisme hidup, di bidang   untuk memperbanyak kelahiran       (Gouw, 2019). Kita juga masih
          medis dan kedokteran, bidang       anak betina dengan memanipulasi    harus menunggu respon
          pertanian dan juga untuk           gen chromosom sperma X atau Y      kekebalan dari sikembar Lulu dan
          kepentingan industri.  Dengan      sesuai yang diinginkan. Hal        Nana yang gen CCR5 telah
          demikian CRISPR­Cas9 adalah        serupa juga telah digunakan untuk   dihilangkan/ diedit oleh He Jiankui
          kuncinya teknologi untuk           mengetahui jenis kelamin (sex)     ketika masih  embrio untuk
          pengeditan genom yang              telur fertil dari awal sebelum     mencegah terjadinya infeksi HIV/
          ditargetkan pada berbagai          ditunaskan apakah ingin doc        AID, yang  saat ini progresnya
          organisme maupun sel, dimana       jantan atau doc betina yang        masih terus dipantau (Gouw,
          teknik ini cukup sederhana, hemat   dihasilkan.  Penelitian           2019).
          biaya dan efisien, dan memiliki    pengendalian vektor seperti
          potensi untuk dikembangkan         nyamuk pembawa/ penular            Potensi Penyalahgunaan tujuan
          sebagai biomedis yang lebih luas,   penyakit demam berdarah atau      pemanfaatan teknik CRISPR
          aplikasi terapeutik, industri dan   malaria maupun vektor penyakit
          bioteknologi (Singh, et al. 2017).    lainnya juga telah dimulai dengan   Di sisi lain sehubungan dengan



                                             Mei 2021       8 8
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13