Page 8 - konsep surveilans
P. 8
C dan A. Tingginya proporsi kejadian tersebut menjada tanda-tanda dini
(early warning) Desa B harus mendapat prioritas untuk diidentifikasi faktor
penyebab Desa C paling tinggi prevalensi/proporsi underweight-nya..
identifikasi penyebab masalahnya dapat mengacu pada PAGT
Puskesmas, yaitu identifikasi : apa Problemnya (P), apa Etiologinya
(E), dan apa tanda-tanda dan Gejalan (S) masalah gizi tersebut di
masyarakat. Berdasarkan PES ini maka dapat dirumuskan Diagnosa
Gizi Masyarakat, dan rencana intervensi gizi di wilayah tersebut.
Sedangkan analisis perbandingan berdasarkan variabel orang (misalnya
umur balita), maka balita BB kurang dikelompokkan menjadi (0-23 bulan
dan 24 – 59 bulan) demikian juga untuk balita BB Sangat Kurang.
Tabel 4 : Distribusi Berat Badan Kurang Menurut Kelompok Umur Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Y Tahun 2020
Umur Balita BB Kurang
Wilayah Kerja Jumlah Balita
Puskesmas Y ditimbang 0 – 23 bulan 24 – 59 bulan Jumlah
n % n % n %
Desa A 250 10 4,0 5 2,0 15 6,0
Desa B 300 19 6,3 8 2,7 27 9,0
Desa C 325 21 6,4 9 2,8 30 9,2
Dst.
Dari Tabel 4 di atas, dengan menggunakan usia sebagai faktor risiko
yang perlu dipertimbangkan (dengan catatan data tersebut tersedia dari
laporan rutin yang ada) maka tampak anak usia di bawah dua tahun
(baduta) punya risiko BB Kurang lebih tinggi dibandingkan di atas dua
tahun. Kejadian di Desa C ditemukan frekuensi kejadian lebih tinggi di
bandingkan dengan Desa lainnya. Identifikasi faktor penyebab Desa C
baduta BB Kurang prevalensi kejadiaannya tinggi diidentifikasi
menggunakan pedoman PAGT Puskesmas.
b. Pemaknaan dari analisis kecenderungan adalah untuk mengetahui
peningkatan atau trend faktor risiko, morbiditas/masalah gizi
masyarakat/kinerja program gizi dan mortalita menurut variable waktu;
Tabel 5 : Distribusi Berat Badan Kurang (BB/U) pada Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Y Tahun 2020 - 2021
Wilayah Kerja Jumlah Balita 2020 2021 Keterangan
Puskesmas Y ditimbang n % n %
Desa A 250 15 6,0 18 7,2 Naik (1,2%)
Desa B 300 27 9,0 35 11,7 Naik (2,7%)
Desa C 325 30 9,2 41 12,6 Naik (3,4%)
Dst.