Page 91 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 91
80
lainnya, baik dalam lingkungan keluarga, maupun dalam ling-
kungan l~ya, tanpa adany~ pu~gutan bi~ya.
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dapat diper-
gunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, atau dapat pula
dipergunakan untuk mencari nafkah, seperti kecakapan mema-
sak, menjahit, membangun rumah, mengemudikan mobil, men-
cangkul sawah dan memelihara temak, ataupun bentuk-bentuk
kecakapan lainnya adalah merupakan kecakapan yang dapat
dipergunakan untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuh-
an hidup. Bentuk pendidikan ini sebenamya lebih banyak ber-
kembang di daerah pedesaan atau di tempat-tempat lain yang
tingkat pendapatannya lebih rendah, karena makin rendahnya
tingkat pendapatan masyarakat, maka akan tinggi tingkat pen-
didikan subsisten yang diperlukan dalam kegiatan pendidikan.
Makin tinggi kesaran masyarakat akan tingkat kebutuhan, ma-
kin tinggi pula tingkat kegiatan pendidikan subsisten dalam ma-
syarakat. Maka sebagai hasil yang nampak, di daerah pedesaan
kegiatan pendidikan subsisten relatif lebih tinggi, bila dibanding-
kan dengan kedua daerah lainnya. Sebagai ukuran kegiatan itu
diambil beberapa patokan seperti :
a) Tingkat pendapatan rumah tangga, dalam memenuhi ke-
butuhan hidup;
b) Jumlah anak yang bersekolah dan jumlah kebutuhan dalam
pendidikan;
c) Bentuk-bentuk kegiatan anak usia sekolah dalam rumah
tangga;
d) Tingkat kesadaran masyarakat akan arti kebutuhan pokok
dalam rumah tangga; dan
e) Bentuk-bentuk kegiatan anggota rumah tangga dalam rang-
ka memenuhi kebutuhan hidup.
4.5 Kebudayaan
Dalam bidang kebudayaan telah dirintis usaha membina
serta menghidupkan kebudayaan di daerah Jambi. Pemerintah