Page 89 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 89

78


                 Walaupun  pendidikan  informal  ini  dilaksanakan  di  luar
             sekolah, namun tidaklah  berarti  bahwa pendidikan itu dapat di-
             laksanakan  semuanya,  karena  pendidikan  ini  lebih  spesifik,
             maka  dia  dapat  dilaksanakan  pada lingkungan yang sesuai,  de-
             ngan berbagai persyaratan seperti:

             a)   Pendidikan  informal  harus jelas tujuannya dan  harus  pula
                 jelas harapkan, serta kegunaannya bagi masyarakat;
             b)   Program  pendidikan  informal  harus  menarik,  baik  hasil
                 yang ingin dicapai, maupun cara pelaksanaannya; dan
             c)   Program pendidikan informal ini, harus pula sejalan dengan
                 program-program pembangunan dalam masyarakat.

                  D~lam kenyataan  lapangan,  kegiatan  pendidikan informal
             ini  tidak  banyak ditemui  pada tahun  1950 s.d.  1962, baik pada
             tingkat  kabupaten  maupun  pada  tingkat  kecamatan  dan  desa,
             kecuali  hanya  kegiatan  kepemudaan  melalui  kepanduan,  di
             mana  kepanduan  ini  banyak dilaksanakan  oleh  organisasi-orga-
             nisasi  sosial  dan politik, seperti adanya Pandu Islam yang diada-
             kan  oleh  Masyumi,  Hizbul  Wathan  oleh  Muhammadiyah  dan
             Pandu Nasional oleh PNI dan Pandu Ansor oleh NU.

                 Setelah  tahun  1962  sampai  dengan  tahun  1969,  nampak
             bahwa  kegiatan-kegiatan  pembinaan  dan  pendidikan  informal
            ini,  lebih  banyak diwamai  oleh  berbagai-bagai  kepentingan  po-
             litik,  apakah  sebagai  alat  konsolidasi,  maupun sebagai  counter
             dari  suatu aktifitas  politik lainnya. Walaupun jalur yang diguna-
             kan  adalah  jalur  pemuda,  wanita,  atau  bidang-bidang  profesi
            lainnya,  seperti  petani,  nelayan,  pedagang  dan  lain  sebagainya.

                 Kegiatan  pendidikan  informal  ini  mulai  terlihat di  daerah
            pedesaan,  yaitu  sekitar  tahun  1971, dengan  terbentuknya  ber-
            bagai  wadah  kegiatan  seperti  Panti  Ketrampilan  Wanita  (PKW),
             Pembinaan  Kegiatan  Keluarga  Berencana  dan  Anak  (PK3A)
            dan Karang Taruna.
                 Hampir  dari  keseluruhan  desa  penelitian  telah  terlihat
            adanya  kegiatan-kegiatan  pendidikan informal ini,  seperti  Panti
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94