Page 88 - SEJARAH SOSIAL JAMBI
P. 88
77
sempatan luas untuk menyelesaikan dengan sebaik-baiknya di
lingkungan perguruan !:inggi.
Menyadari akan fungsi dan peranan yang dimainkan per-
guruan tinggi dalam kegiatan pembangunan daerah Jambi khu-
susnya, maka dalam rangka menunjang kegiatan akademis di
lingkungan perguruan tinggi yang ada, pemerintah daerah sela-
lu memberikan perhatian khusus dengan memberikan dana
APBD dalam yang setiap tahunnya semakin meningkat untuk
kemajuan pengembangan pendidikan tinggi. Deng_~n demikian
diharapkan bahwa perguruan tinggi yang ada di daerah Jambi
pada suatu waktu akan mampu mengikuti perkembangan se-
perti yang telah dicapai di daerah.
f) Keadaan Guru
Sampai dengan tahun 1978 jumlah guru SD Negeri dan
Swasta tercatat sebanyak 6.130 orang (tidak termasuk guru
Agama). Sedang jumlah guru SMP Negeri dan Swasta sebanyak
957 orang, SMEP Negeri sebanyak 29 orang serta ST 77 orang,
jumlah guru SMEA Negeri dan Swasta sebanyak 93 orang, STM
81 orang, SKKA Negeri dan Swasta 26 orang, SPG 160 orang
dan jumlah guru pada SMA Negeri dan Swasta sebanyak 218
orang.
Dari jumlah guru-guru yang ada, maka daerah Jambi masih
kekurangan tenaga-tenaga guru. Di tingkat Sekolah Dasar ke-
kurangan tenaga guru ini terutama sekali di daerah-daerah luar
kota/pedesaan. Sedangkan untuk SLTP dan SLTA kekurangan
tenaga guru amat dirasakan untuk bidang studi Matematika,
IPA. Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Pendidikan informal, dipergunakan terutama bagi anak-
anak putus sekolah, agar dapat memiliki ketrampilan kerja, de-
ngan melalui pendidikan di luar sekolah a tau "Out of School" ..
Pendidikan ini dilaksanakan diluar sekolah oleh badan-badan
pemerintah ataupun swasta, secara teratur dalam waktu yang
relatif singkat, yang lebih menekankan kepada kecakapan dan
ketrampilan tertentu, tetapi tidak mengikuti peraturan-pera-
turan yang ketat dan tetap seperti pendidikan formal.