Page 16 - Buku Kanwil II
P. 16
A. Apa itu Kompetensi Sosial Kultural?
A person is culturally competent must
demostrate, not only knowledge and attitudes
about “other groups” but also about their dominant
or majority culture, and about their own personal
and profesional culture more importantly, a
culturally competent person must also be able to
demonstrate specific culture competencies,
including skills, knowledge and attitudes.
- http://www.apa.org/pi/oema/guide:html-
Sosial kultural merupakan soft-competence
karena berasal dari individu. Sosial Kultural juga
merupakan pondasi untuk menopang manajerial dan
teknis. Jika tidak, maka semua kompetensi strategi ASN
akan gagal. Sosial kultural meliputi semua integritas dan
manajemen diri, keteladanan dan kepeloporan,
membangun budaya organisasi serta membangun
karakter dan Nasionalisme pelayanan publik.
Undang-undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)
Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 70, ayat (1) menyatakan :
“Setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi, ayat (2)
Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 antara lain melalui pendidikan, pelatihan,
seminar, kursus dan penataran. Salah satu pelatihan
kompetensi untuk ASN adalah Sosial Kultural.
Bekerja secara
profesional sesuai
dengan kmpetensi
Foto
Jeffri MG
B. Adaptasi Lingkungan Budaya Baru
Menurut kutipan dari http://www.apa.org/pi/ Mutasi; sebuah kata yang sangat akrab di
oema/guide:html di atas, seseorang dikatakan memiliki telinga, terutama bagi para aparatur sipil negara di
kompetensi kultural haruslah dapat memperlihatkan lingkup kementerian keuangan. Pola mutasi yang
pengetahuan serta tingkah laku kelompok masyarakat dinamis dan peta sebaran yang membentang dari ujung
lain serta kultur pribadi dan profesionalnya. Yang paling barat hingga ujung timur negara Indonesia, membuat
penting seseorang yang memiliki kompetensi kultural ASN mau tak mau harus terbiasa dipindahtugaskan dari
harus dapat memperlihatkan kompetensi kulturalnya satu lokasi ke lokasi Walau terkadang, ada kalanya hal-
secara khusus, yang mengangkat keterampilan, hal baru tampak begitu menantang atau bahkan
pengetahuan. menakutkan. Di saat kita harus kembali menata
Kompetensi sosial kultural antara lain: kehidupan di tempat yang sama sekali baru dengan
kemampuan melaksanakan komunikasi yang dibutuhkan budaya yang belum kita kenal betul, atau di saat kita
oleh organisasi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. diharuskan untuk menganyam tali-tali silaturahmi
Kompetensi sosial dapat terlihat di lingkungan internal bersama orang-orang dengan karakter atau faham yang
seperti memotivasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan berbeda-beda. Sebagai anggota masyarakat dari suatu
atau peran serta ASN guna meningkatkan produktivitas bangsa multikultural, hal ini tentu sangat mungkin
kerja, atau yang berkaitan dengan lingkungan eksternal terjadi, apalagi mengingat lokasi kantor-kantor
seperti melaksanakan pola kemitraan, kolaborasi dan pelayanan yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Oleh
pengembangan jaringan kerja dengan berbagai lembaga karena itu, perlu bagi para ASN untuk dibekali dengan
dalam rangka meningkatkan citra dan kinerja organisasi, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
termasuk bagaimana menunjukan kepekaan terhadap budaya yang baru.
hak asasi manusia nilai-nilai sosial budaya dan sikap
tanggap terhadap aspirasi dan dinamika masyarakat.
15