Page 21 - Buku Kanwil II
P. 21

BAB IV


        PELAKSANAAN


        TUGAS DAN FUNGSI DJPb


        Dalam Tatanan Masyarakat Multisosialkultural Bengkulu



              engkulu   secara   geografis   dapat   dikatakan   Kampung  Aceh,  dan  lain-lain.  Di  samping  itu,  ada  juga
              termasuk  dalam  kategori  wilayah  periferal.  Oleh   nama-nama tempat/wilayah menunjukan identitas etnis
        B     karenanya   kecenderungan   ekslusif   ataupun     seperti  Kerkap,  Manna,  Talo  dan  lain-lain.  Sejalan
              esoteris  tidak  terjadi  di  Bengkulu.  Dalam
        perjalanan  sejarahnya,  Bengkulu  justru  menjadi  ajang   dengan  itu  masyarakat  Bengkulu  pun  tumbuh  dalam
        pelarian  kaum  migran  dari  berbagai  etnis,  baik   keberagaman suku bangsa, bahasa, agama, adat istiadat
        etnis domestik  (Bugis,  Madura,  Jawa,  Melayu,  Minang,   serta budaya.
        Aceh,  Bali,   Nias  dan  lain-lain),  ataupun  etnis         Mengingat  keberagaman  sosial  kultural  di
        manca (Eropa,  Afrika,  India,  Cina,  Persia,  Arab  dan  lain-  lingkungan   pekerjaan   dalam   kaitannya   dengan
        lain). Dan para migran itu berlatar belakang kelas sosial   pelaksanaan  tugas  dan  tusi  sehari-hari  Direktorat
        yang  variatif,  mulai  dari  kelas  bangsawan,  pegawai,   Jenderal  Perbendaharaan  Provinsi  Bengkulu,  terdapat
        tentara, pedagang, hingga budak.                       tiga kompetensi kunci yang wajib dimiliki oleh pegawai
               Kontak  sosial  yang  cukup  intens  dengan     ASN,  yakni  kompetensi  teknis,  kompetensi  manajerial,
        masyarakat  Bengkulu  mengakibatkan  benturan  sosial   dan kompetensi sosial kultural. Kompetensi teknis diukur
        koltural   pun   tak   terelakan.   Benturan   sosio-  dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis
        kultural tersebut  telah  membawa  implikasi  proses   fungsional,  dan  pengalaman  bekerja  secara  teknis.
        enkulturasi  (pembudayaan)  baik  secara  ekulturatif   Sedangkan  kompetensi  manajerial  yang  diukur  dari
        maupun proses asimilatif dalam kehidupan kebudayaan    tingkat   pendidikan,   pelatihan   struktural   atau
        masyarakat Bengkulu. Kontak sosio-kultural yang relatif   manajemen, dan pengalaman kepemimpinan. Sementara
        lama  membuka  kesempatan  membangun  koloni           kompetensi sosial kultural diukur dari pengalaman kerja
        (perkampungan atau pemukiman) yang namanya sering      berkaitan  dengan  masyarakat  majemuk  dalam  hal
        didasarkan  atas  geneologis  etnisnya,  seperti  Kampung   agama,  suku,  dan  budaya  sehingga  memiliki  wawasan
        Kepiri, Kampung Melayu, Kampung Cina, Kampung Bali,    kebangsaan.


                                                                                                              20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26