Page 66 - MODUL 3
P. 66
b) MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijk)
MULO adalah sekolah menengah pertama pada zaman kolonial Belanda di Indonesia. Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs berarti "Pendidikan Dasar Lebih Luas". MULO menggunakan
Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.
c) STOVIA
STOVIA, adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman
kolonial Hindia–Belanda. Saat ini sekolah telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
d) Volks School
Pada tahun 1907 diciptakanlah sekolah baru, yakni sekolah desa. Di samping pelajaran
membaca, menulis, dan berhitung juga di ajarkan pekerjaan tangan membuat keranjang,
pot, genteng, dan sebagainya. Adapun yang digunakan sebagai tempat belajar sementara
ialah pendopo, sambil mendirikan sekolah dengan bantuan murid-murid. Guru-guru
diambil dari kalangan penduduk sendiri. Sekolah itu sendiri primitif di mana murid-murid
duduk dilantai seperti di rumah sendiri, kaleng kosong yang diperoleh dari toko-toko cina
digunakan sebagai alas untuk menulis. Sebidang tanah dipagari sebagai tempat untuk
menggembala kerbau-kerbau saat mereka sedang belajar yang diawasi oleh seorang
yang dewasa. Sekolah dibuka jam 09.00–12.00 dan 13.00–15.00.
e) HBS
HBS (Hogere Burger School) merupakan sekolah lanjutan tinggi pertama untuk warga
negara pribumi dengan lama belajar 5 tahun, dan menggunakan bahasa Belanda sebagai
bahasa pengantarnya. Pendidikan HBS selama 5 tahun setelah HIS atau ELS adalah
lebih pendek dari pada melalui jalur MULO (3 tahun) + AMS (3 tahun). Di sini dibutuhkan
murid yang pandai, terutama bahasa Belanda. Ir. Soekarno merupakan salah satu murid
HBS di Surabaya sebelum beliau masuk THS (sekarang ITB ) di Bandung. Pada waktu itu
HBS hanya ada di Kota Surabaya, Semarang, Bandung, Jakarta, dan Medan, sedangkan
AMS ada di Kota Jakarta, Bandung, Medan, Yoyakarta, dan Surabaya.
e. Berikut beberapa perubahan pada masa kolonial Barat
Adapun beberapa perubahan yang terkait pada masa kolonial barat, yaitu sebagai berikut.
1) Perluasan penggunaan lahan.
2) Persebaran penduduk dan urbanisasi.
3) Pengenalan tanaman baru.
4) Penemuan tambang-tambang.
5) Transportasi dan komunikasi.
6) Perkembangan kegiatan ekonomi.
7) Mengenal uang.
8) Perubahan dalam pendidikan.
9) Perubahan dalam aspek politik.
10. Perubahan dalam aspek budaya.
f. Perubahan masyarakat pada masa pendudukan Jepang
Perubahan-perubahan dalam beberapa aspek (pendudukan Jepang) yaitu sebagai
berikut.
1) Georafis yaitu bertambahya wilayah kekuasaan Jepang dan pembukaan lahan baru untuk
pertanian.
2) Ekonomi yaitu meingkatnya pemasukan khas jepang dan menderitanya pihak pribumi karena
kelaparan, serta menurunya perekonomian negara Indonesia.
3) Politik yaitu meningkatnya ilmu pengetahuan pasukan Indonesia karna megalami pelajaran
berperang dengan Jepang untuk pemberontakan.
4) Sosial yaitu pergaulan dan pembatasan pergaulan dengan keluarga yaitu setiap keluarga
selalu dipisahkan dengan keluarganya yang lain untuk dipekerjakan.
5) Budaya yaitu masuknya budaya baru dari Barat yang dibawa Jepang ke dalam Indonesia.
60 Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)