Page 64 - MODUL 3
P. 64
Mengomunikasikan
Kumpulkanlah berbagai informasi yang terkait dengan pertanyaan dan materi tentang perubahan pendidikan
masa pergerakan nasional melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber sejarah, buku, foto-foto, film
dokumenter, dan internet! Buatlah laporan sederhana pada selembar kertas folio! Presentasikan di depan
kelas!
c. Kependudukan Inggris
Pada kedatangan Inggris di Indonesia, selalu bertemu dengan bangsa Belanda yang ketika itu
sudah memberikan banyak pengaruh. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari datangnya
bangsa Inggris di Indonesia.
1) Aspek politik
Kebijakan politik yang diterapkan Raffles di Hindia–Belanda banyak dipengaruhi teori
liberalisme. Inggris sukses menerapkannya di India. Pada tahun 1812, Raffles mengadakan
pembaruan sistem pengadilan dengan sistem juri seperti di Inggris dan menata kehidupan
politik pemerintahan di Jawa. Raffles membagi Pulau Jawa ke dalam 18, karesidenan dan
mengurangi kekuasaan kekuasaan para bupati. Kasultanan Banten di hapuskan, sementara itu
kedaulatan Kasultanan Cirebon diserahkan kepada Inggris. Sultan Badaruddin dari Palembang
dipaksa turun tahta dan diganti oleh adiknya Najamuddin.
2) Aspek budaya
Hubungan antarpemerintah dengan rakyat didasari oleh sifat kontak yang merupakan hal baru
bagi penduduk tanah jajahan. Pada kehidupan sosial dan budaya ikatan adat istiadat yang
secara turun-temurun telah berjalan menjadi makin longgar karena pengaruh kehidupan yang
bercorak barat. Demikian pula, kehidupan ekonomi barang hendak diganti dengan ekonomi
uang.
3) Aspek sosial-ekonomi
Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung pada tahun 1811–1816. Pemerintahan Inggris
setelah berkuasa langsung mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai gubernur jenderal
di Indonesia pada tanggal 17 September 1811. Pemerintahan Raffles di Indonesia membawa
banyak sekali perubahan, di antaranya penghapusan sistem monopoli, menghapus perbudakan,
penulisan buku "The History of Java", dan beberapa perubahan lain.
4) Aspek pendidikan
Keadaan ekonomi yang sangat sulit pada masa itu, kemudian makin dipertajam dengan
kewajiban untuk membayar pajak, sehingga rakyat harus bekerja lebih ekstra lagi agar
kewajibannya dapat dipenuhi. Raffles lebih berminat dalam mengadakan penelitian untuk
menelusuri kebudayaan Jawa dibanding dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
pendidikan. Selama pemerintahan Raffles, sekolah-sekolah banyak yang tidak terurus dan
mati dengan sendirinya karena pemerintahan pada masa itu tidak menganggarkan dana untuk
pendidikan rakyat jajahan.
d. Kependudukan Belanda
Kekuasaan kolonial Belanda atas bangsa Indonesia yang berlangsung sangat lama telah
membawa akibat buruk bagi rakyat Indonesia diberbagai segi kehidupan, seperti di bidang ekonomi,
sosial, politik, dan kebudayaan. Ketika bangsa Belanda berkuasa di Indonesia dan mendirikan
VOC tahun 1602, kondisi bangsa Indonesia yang berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan,
persatuan dan kesatuan, serta jiwa nasionalisme masih relatif rendah. Fenomena tersebut ditandai
dengan mudahnya bangsa Indonesia untuk dihasut dan diadu domba antara rakyat Indonesia
sendiri.
1) Aspek politik
Sistem politik adu domba (devide et impera) yang digunakan pemerintah kolonial Belanda
mampu memperlemah, memperdaya bangsa Indonesia, dan bahkan dapat menghapus
kekuasaan pribumi. Beberapa kerajaan besar yang berkuasa di berbagai daerah di Indonesia
58 Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)