Page 63 - MODUL 3
P. 63
Asia. Perkembangan pendidikan di zaman Portugis ini dapat dinyatakan berpusat di Maluku
dan sekitarnya, sebab di daerah-daerah lain kekuasaan Portugis kurang begitu mengakar.
b. Kependudukan Spanyol
Spanyol menduduki wilayah Indonesia hanya sebagian kecil saja dan dalam jangka waktu
yang pendek. Dampak yang banyak muncul berada di wilayah Maluku. Berikut dampak-dampaknya
dalam berbagai bidang.
1) Aspek politik
Pada awal kedatangannya di Maluku, mereka disambut baik oleh rakyat setempat dengan
alasan untuk mengimbangi orang-orang Portugis dalam perdagangan. Supaya dapat
menghadapi Portugis yang tekah beralinasi dengan Ternate dan Spanyol bergabung dengan
Tidore. Hal ini menimbulkan persaingan perdagangan antara Spanyol dan Portugis, Dalam
hal kekuatan. Ternate dan Portugis lebih unggul dulu bila dibandingkan dengan Spanyol dan
Tidore. Sehingga dalam setiap pertikaian kecil, Spanyol selalu mengalami kekalahan dan
tersisih. Meskipun demikian, permusuhan di antara keduanya tidak berakhir. Supaya dapat
mengakhiri permusuhan atas prakarsa Paus diadakan perjanjian Saragosa tahun 1529 yang
isinya sebagai berikut.
a) Perdagangan Portugis menguasai daerah perdagangan di maluku sampai Tanjung
Harapan.
b) Perdagangan Spanyol menguasai daerah perdagangan di Filipina.
2) Aspek budaya
Tidak banyak peninggalan bangsa Spanyol di Indonesia (khususnya di Maluku), karena
perjanjian Saragosa yang mengakibatkan wilayah daerah kekuasaan dibagi menjadi utara dan
selatan dan Spanyol mendapatkan daerah utara yang akhirnya Spanyol harus meninggalkan
Maluku dan lebih memusatkan pada Filipina.
3) Aspek sosial-ekonomi
Penjajahan Spanyol berlangsung pada tahun 1521–1692. Selama itu Spanyol hanya
menjajah Sulawesi Utara. Pada bidang ekonomi sepeninggal Spanyol, Minahasa menjadi jalur
perdagangan yang sepi. Hal itu terjadi ketika usaha pengusiran Spanyol yang diraih dengan
diplomasi para pemimpin pemerintahan Walak (kepala pemerintahan Minahasa) mendekati
Belanda untuk mengusir Spanyol dari Minahasa. Namun, konsekuensi yang harus dialami
adalah rintisan jalur niaga laut di Pasifik hasil rintisan Spanyol sejak abad ke-17 terhenti dan
memengaruhi perekonomian Sulawesi Utara. Sebab jalur niaga ini sangat bermanfaat bagi
penyebaran komoditi eskpor ke Pasifik. Sejak itu, pun pelabuhan Manado menjadi sepi dan
tidak berkembang yang turut memengaruhi pengembangan kawasan Indonesia bagian Timur
hingga Pasifik Barat Daya. Di lain pihak, pelabuhan Manado hanya menjadi persinggahan
jalur niaga dari Selatan (berpusat di Surabaya, Tanjung Priok yang dibangun oleh Belanda
sejak abad ke-XVIII) ke Asia-Timur melalui lintasan Selat Makassar. Hal itu hanya digunakan
musiman saat Laut Cina Selatan tidak dilanda gelombang ganas bagi kapal-kapal. Sedangkan
semua jalur niaga Asia-Timur dipusatkan melalui Laut Cina Selatan, Selat Malaka, Samudra
Hindia, Tanjung Harapan Atlantik-Utara yang merupakan pusat perdagangan dunia. Sebagai
akibatnya kegiatan hubungan ekonomi di seputar Laut Sulawesi secara langsung dengan
dunia luar praktis terlantar. Karena penyaluran semua komoditi di seluruh gugusan Nusantara
melulu diatur oleh Batavia yang mengendalikan semua jaringan tata niaga di bawah kebijakan
satu pintu. Penekanan ini membawa derita berkepanjangan bagi kegiatan usaha penduduk
pedalaman Minahasa.
4) Aspek pendidikan
Pendidikan yang dibawa bangsa Spanyol ke Indonesia adalah pola pendidikan agama Katolik.
Oleh karena itu, kekuasaan kolonial bangsa Spanyol hanya terpusat di Indonesia timur, maka
hanya wilayah inilah pengaruh pendidikan Spanyol berkembang pesat. Di daerah inilah
sebenarnya agama Katolik yang dibawa oleh para misionaris Spanyol terus bertahan. Sekolah
dan Gereja di daerah itu terus berkembang pesat bahkan wilayah Indonesia Timur menjadi
pusat agama Katolik paling besar di Indonesia sampai saat ini.
Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013) 57