Page 48 - ipa
P. 48

tUgaS KeLOMPOK

         A.  Tujuan
              Mengamati jaringan-jaringan yang ada pada batang bayam (Amaratus sp.).
          B.  Alat dan Bahan
              1.   Silet
              2.   Mikroskop
              3.   Kuas
              4.   Kaca benda (object glass)
              5.   Kaca penutup (cover glass) atau deg glass
              6.   Tanaman bayam yang masih muda
         C.  Cara Kerja
              1.   Ambillah batang bayam yang masih muda.
              2.   Potong dengan silet, batang bayam secara melintang berkali-kali sampai mendapatkan potongan
                 yang paling tipis.
              3.   Ambil potongan paling tipis (yang tembus cahaya/transparan) dengan kuas atau pinset.
              4.  Letakkan potongan tipis tersebut di atas kaca benda kemudian tutuplah dengan kaca penutup
                 (deg glass).
              5.  Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian diganti pembesaran yang
                 kuat.
              6.  Amatilah jaringan-jaringan yang ada.
         D.  Pertanyaan
              Buatlah laporan hasil pengamatanmu!


                    LatIHan

         Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!
         1.  Apakah fungsi aktivitas meristem lateral pada jaringan tumbuhan?
         2.  Jelaskan dua bentuk sel pembuluh tapis!
         3.  Sebutkan susunan jaringan pada batang secara urut dari luar ke dalam!
         4.  Jelaskan perbedaan struktur jaringan xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan monokotil!
         5.  Mengapa batang tumbuhan dikotil dapat menebal?


                C.  teknologi yAng terinspirAsi DAri struktur jAringAn tumBuhAn

              Setelah mempelajari bagaimana struktur jaringan penyusun organ yang terdapat pada tumbuhan,
         kita dapat melihat bahwa beberapa teknologi mengambil prinsip jaringan tumbuhan.
         1.  Panel Surya
                 Indonesia sangat berpotensi menjadikan sel surya sebagai salah satu sumber energi masa
             depan, mengingat posisi Indonesia pada garis khatulistiwa yang memungkinkan sinar matahari dapat
             optimal diterima di hampir seluruh Indonesia sepanjang tahun. Pengembangan solar cell atau sel
             surya menjadi sebuah tuntutan ketika manusia dihadapkan pada berbagai kerusakan lingkungan
             akibat penggunaan bahan bakar fosil dan global warming.
                 Sel surya dengan prinsip kerja fotosintesis mampu memperbaiki atau mereparasi dirinya sendiri
             sehingga lebih awet dan tahan lama. Sel surya dapat mengonversi energi dari cahaya matahari
             menjadi energi listrik. Perbedaannya dengan sel surya komersial lainnya adalah sel surya ini terbuat
             dari bahan karbon nanotubes dan DNA dengan fotoreseptor suatu zat warna yang disebut kromofor
             (chromophore) sebagai pengganti klorofil pada tumbuhan. Sel fotoelektrokimia mengonversi energi
             cahaya matahari menjadi energi listrik menggunakan elektrolit untuk mentransfer elektron dan
             menciptakan arus listrik.

           48  Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53