Page 50 - Perjalanan
P. 50
Perjalanan-- halaman 49
Pertama, karena inti dari perjalanan itu adalah pendalaman
relasi atau pengenalan (pada Tuhan, diri sendiri, dan orang
lain serta dunia) maka pertama, perjalanan itu adalah
perjalanan terus-menerus yang berlangsung seumur hidup.
Kedua, perjalanan ini sering harus berulang. Mengapa?
Misalnya, kita pernah melakukan perjalanan ke pulau Bali.
Namun, kelak kita pelajari, masih ada bagian-bagian dari
pulau Bali yang belum kita kunjungi dan perlu didatangi. Jadi
bukan urut-urutan. Maka, bagi tiap orang, urutan perjalanan-
perjalanan tersebut bisa berbeda.
Apakah seluruh perjalanan tersebut perlu dijalani? Benar. Bila
seorang tidak menjalani semua perjalanan tadi, dampak dari
hidup imannya jadi sangat terbatas bahkan dapat
menghasilkan dampak negatif tanpa ia sadari. Perubahannya
tidak berlanjut. Kenyamanan mengikatnya.
Orang-orang seperti itu merupakan orang-orang yang
beragama Kristen, namun dari tata nilai, pola berelasi, pola
kerja, dan pola pandang, mereka tidak berubah dan
menggunakan pola-pola yang tidak berbeda dari orang lain,
sehingga menjadi cemoohan. Mereka hanya nyaman
melangkah di dalam suatu perjalanan dan menolak undangan
Tuhan melangkah di dalam alur perjalanan yang lain. Lebih
repot lagi, mereka dapat memandang rendah atau mencurigai