Page 116 - Biologi SMK Semester 2
P. 116
yang sesuai dengan keadaan iklim di suatu daerah. Untuk daerah-daerah yang
curah hujannya tinggi seperti di Indonsia bagian barat, baik digunakan untuk
pembudidayaan tanaman padi pada dataran rendah, tanaman teh dan kopi pada
dataran tinggi. Daerah dengan curah hujan yang kurang (Indonesia bagian timur)
baik untuk membudidayakan tanaman jagung, sorghum, kacang hijau, kapas. Di
daerah tropis basah seperti di Indonesia, adanya curah hujan yang tinggi dengan
suhu yang tinggi menyebabkan susunan atau formasi vegetasi yang tumbuh
paling banyak. Efektivitas hujan diukur dari kemanfaatan air hujan untuk
pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang tinggi belum tentu efektif apabila
evaporasi (penguapan lewat permukaan tanah) dan transpirasi (penguapan lewat
permukaan tanaman) lebih besar dari jumlah curah hujan yang jatuh di suatu
daerah. Jadi efektivitas tidak dapat diukur dengan besarnya jumlah curah hujan.
Di Sulawesi Selatan, curah hujan 10 mm yang jatuh pada musim hujan lebih
efektif dari 10 mm yang jatuh pada musim kemarau. Presipitasi merupakan
fungsi linear dari evaporasi, transpirasi, run off (aliran permukaan), dan infiltrasi
(air yang masuk ke dalam tanah). Infiltrasi merupakan fungsi linear dari
perkolasi, rembesan, dan kelembaban tanah.
Presipitasi merupakan fungsi linear dari evaporasi, transpirasi, run off
(aliran permukaan), dan infiltrasi (air yang masuk ke dalam tanah). Infiltrasi
merupakan fungsi linear dari perkolasi, rembesan dan kelembaban tanah.
Rumusnya adalah sebagai berikut (Whiteman, 1974)
P=E+T+R+I
P = presipitasi
E=evaporasi
T = transpirasi
R = run off (aliran permukaan)
I = Infiltrasi
I = U + S + A
U = perkolasi (hilang ke bawah)
S = rembesan (aliran ke samping)
A = kelembaban yang disimpan dalam tanah
103