Page 64 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 1
P. 64
Sumber: https://pipihseptianingsih.wordpress.com
Gambar 3.3 Model Atom J.J. Thomson
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dengan dua orang muridnya, Hans Geiger dan Erners
Masreden, melakukan suatu percobaan yang dikenal sebagai hamburan sinar alfa terhadap
lempeng tipis emas. Sebelumnya, telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel
yang memiliki muatan positif dan bergerak lurus serta memiliki daya tembus besar.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yaitu apakah
atom tersebut betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang jika dikenai partikel
alfa, akan dipantulkan atau dibelokkan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jika
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang tipis, sebagian besar partikel alfa
akan diteruskan (terdapat sebuah penyimpangan sudut kurang dari 1 derajat). Dari hasil
pengamatan Marsden, diperoleh fakta bahwa satu di antara 20.000 partikel alfa akan
membelok 90 derajat bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang telah terjadi,
diperoleh kesimpulan bahwa atom bukanlah merupakan bola pejal karena ternyata
hampir keseluruhan partikel alfa itu diteruskan. Jika lempeng emas tersebut dianggap
sebagai satu lapisan atom-atom emas, di dalam atom emas, terdapat partikel yang sangat
kecil yang bermuatan positif.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah ditemukan dari percobaan tersebut,
Rutherford telah mengusulkan model atom yang disebut model atom Rutherford yang
menyatakan bahwa atom itu terdiri atas inti atom yang sangatlah kecil dan memiliki
muatan positif dengan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif. Rutherford kemudian
menduga bahwa yang ada di dalam inti atom itu adalah partikel netral yang bertugas
mengikat partikel-partikel positif agar tidak terjadi aksi saling tolak-menolak
antarpartikel. Model atom Rutherford dapat digambarkan seperti berikut.
52