Page 81 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 1
P. 81

Jadi,  bila  l  =  0,  kita  mempunyai  sebuah  orbital  s;  bila  l  =  1,  kita  mempunyai

                        orbilat f dan seterusnya. Sekumpulan orbital-orbital dengan nilai n yang sama seringkali
                        disebut  kulit.  Satu  atau  lebih  orbital  dengan  nilai  n  dan  l  yang  sama  dirujuk  selalu
                        subkulit. Misalnya, kulit dengan n = 2 terdiri atas 2 subkulit, l = 0 dan 1 (nilai-nilai l yang

                        diizinkan untuk n = 2). Subkulit-subkulit ini disebut subkulit 2s dan subkulit 2p dimana 2
                        melambangkan nilai n, sedangan s dan p melambangkan nilai l. Tabel 3.1  menunjukkan
                        keterkaitan jumlah kulit dengan banyaknya subkulit serta jenis subkulit dalam suatu atom.


                                             Tabel 3.1  Jumlah Elektron pada Subkulit
                                  Jenis Subkulit     Jumlah Orbital       Elektron Maksimum
                                    Subkulit s          1 orbital              2 elektron
                                    Subkulit p          3 orbital              6 elektron
                                    Subkulit d          5 orbital              10 elektron
                                    Subkulit f          7 orbital              14 elektron


                               Bilangan  kuantum  magnetik  menyatakan  tingkah  laku  elektron  dalam  medan
                        magnet. Tidak adanya medan magnet luar membuat elektron atau orbital mempunyai nilai
                        n  dan  l  yang  sama,  tetapi  berbeda  m.  Namun,  dengan  adanya  medan  magnet,  nilai

                        tersebut sedikit berubah. Hal ini dikarenakan timbulnya interaksi antara medan magnet
                        sendiri dan medan magnet luar. Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut
                        elektron,  gerakannya  berhubungan  aliran  arus  listrik.  Karena  interaksi  ini,  elektron

                        menyesuaikan diri di wilayah tertentu sekitar inti. Daerah tersebit dikenal sebagai orbital.
                        Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan kuantum
                        magnetik (m). Di dalam satu subkulit, nilai m bergantung pada nilai bilangan kuantum

                        azimut/momentum  sudut  l.  Untuk  nilai  l  tertentu,  ada  (2l  +  1)  nilai  bulat  m  sebagai
                        berikut: -l, (-l + 1), ..., 0 , ... , (+l - 1), +l

                               Bila l = 0,   m = 0. Bila l = 1,   terdapat tiga nilai m, yaitu -1, 0, dan -1. Bila l = 2,
                        terdapat lima nilai m yaitu -2, -1, 0, +1, dan +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital
                        dalam subkulit dengan nilai l tertentu.

                               Bilangan  kuantum  spin  menyatakan  momentum  sudut  suatu  partikel.  Spin
                        mempunyai simbol "s" atau sering ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik).

                        Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum spin s = +1/2 atau -1/2. Nilai positif
                        atau negatif dari spin menyatakan spin atau rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh,
                        untuk nilai s=+1/2 berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas), sedangkan s=-1/2 berarti
                        searah  jarum  jam  (ke  bawah).  Diambil  nilai  setengah  karena  hanya  ada  dua  peluang








                                                                                                     69
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86