Page 78 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 1
P. 78

gelombangnya.  Menurut  Max  Planck,  terdapat  hubungan  antara  panjang  gelombang

                        dengan  energi  dari  suatu  gelombang  elektromagnetik,  tetapi  penjelasannya  tidak
                        berdasarkan teori fisika klasik.
                               Menurut  teori  fisika  klasik,  atom-atom  dalam  zat  padat  dapat  menyerap  atau

                        memancarkan  energi  berapa  pun  besarnya.  Akan  tetapi,  menurut  Planck,  atom-atom
                        dalam  suatu  zat  hanya  dapat  menyerap  atau  memancarkan  energi  pada  paket-paket
                        gelombang tertetu yang disebut “kuantum”. Oleh karena itu, teori dari Max Planck ini

                        disebut  dengan  teori  mekanika  kuantum.  Besarnya  energi  kuantum  ini  oleh  Planck
                        dinyatakan sebagai:

                                                                E = hf            (3.1)

                                                                                                 -34
                        dengan  E  adalah  energi  dan  h  adalah  tetapan  Planck  yang  besarnya  6,63  x  10   J  s.
                        Menurut Planck, energi yang dipancarkan oleh suatu atom merupakan kelipatan dari hf,
                                                                            1
                                                                                 3
                        misalnya  hf,  2  hf,  3  hf,  dan  seterusnya  tetapi  tidak  bisa    hf,  hf,  dan  angka  pecahan
                                                                            2    7
                        lainnya.
                               Teori  atom  dari  Niels  Bohr  sementara  dapat  digunakan  untuk  menjelaskan
                        terjadinya  spektrum  pada  atom  hidrogen.  Menurut  Niels  Bohr,  terjadinya  garis  warna
                        (spektrum) pada atom hidrogen tersebut karena eksitasi atau perpindahan  elektron dari

                        kulit  dalam  (energi  rendah)  ke  kulit  yang  lebih  luar  (energi  tinggi),  karena  adanya
                        penyerapan energi oleh elektron pada saat atom dipanaskan. Elektron yang tereksitasi ini

                        tidak stabil dan segera kembali ke kulit sebelumnya (kondisi energi sebelumnya) sambil
                        memancarkan  energi  tertentu  yang  tampak  sebagai  garis-garis  warna.  Besarnya  energi
                        yang  dipancarkan  dalam  bentuk  garis-garis  warna  tersebut  ternyata  merupakan  selisih

                        energi  dari  tingkat  elektron  lintasa  semula  dengan  lintasan  yang  baru.  Selisih  energi
                        tersebut dapat dihitung dengan rumus:

                                   1
                           = −   ( )                                             (3.2)
                           
                                  
                                    2
                                     
                                                                              -18
                        dengan RH merupakan tetapan Rydberg dengan nilai 2,18 x 10  J, dan n = 1, 2, 3 ...
                        Jika selisih energi tersebut adalah ∆E = E2 – E1, maka :

                        ∆E = ( −      ) - ( −      ) atau ∆E = RH (  1  −  1 2          (3.3)
                                                              )
                                  2 2     2 1             2 1     2









                                                                                                     66
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83